Sebut PD Tak Mau Dukung Jokowi Karena Dikecewakan Megawati

Minggu, 06 Juli 2014 – 19:37 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sikap Partai Demokrat (PD) yang awalnya netral dan akhirnya memberi dukungan ke pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dinilai janggal. Menurut pakar psikologi politik Hamdi Muluk, perubahan sikap PD itu dipicu hubungan ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang belum mencair.

"Megawati kan tidak memiliki chemistry dengan SBY, jadi kalaupun Partai Demokrat kasih sinyal maka tidak akan ditanggapi PDIP. Mungkin itu sebabnya Demokrat memilih mendukung Prabowo," kata Hamdi dalam acara diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (6/7).

BACA JUGA: Sebut Prabowo Permalukan Diri dengan Pertanyaan soal Koperasi ke Jokowi

Hamdi menambahkan, sebenarnya PD ingin mendukung pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Hanya saja, sinyal-sinyal koalisi yang diutarakan PD sebelum pemilu presiden (pilpres) tak digubris PDI Perjuangan.

Bahkan hingga penetapan pasangan capres peserta pilpres 2014, SBY selaku pucuk pimpinan PD tetap menyatakan netral. Namun, sinyal SBY lagi-lagi tak direspon oleh PDI Perjuangan.

BACA JUGA: Politisi PDIP: Program Prabowo-Hatta Tidak Implementatif

Akhirnya, sambung Hamdi, PD mengalihkan dukungannya ke Prabowo-Hatta sebagai bentuk kekecewaan."Dari awal mereka mau merapat ke Jokowi, namun elit-elit politik Partai Demokrat kecewa sama sikap Bu Megawati, mungkin karena tidak ditanggapi ya, jadinya mereka memilih merapat ke Prabowo," tandas pakar psikologi dari Universitas Indonesia ini.(dil/jpnn)

BACA JUGA: Tunggu Realisasi Netralitas Aparat di Pilpres

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Mentan Anggap Hatta Gagal Tangani Pangan dan Pertanian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler