jpnn.com - JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan gambaran tentang kondisi psikologis anak-anak yang diperdagangkan muncikari AR dalam bisnis prostitusi bagi kaum gay, terutama tujuh orang yang telah dititipkan di Rumah Perlindungan Anak kementterian yang ia pimpin.
"Saya tanya, bagaimana mereka tinggal selama ini? Rupanya mereka mengkontrak bersama anak-anak (usia) 15-16 tahun. Jauh dari keluarganya. Akhirnya mereka diajak untuk melakukan itu," kata Khofifah di DPR, Kamis (1/9).
BACA JUGA: Ketua MPR Puji Peran Muhammadiyah Tangani Bencana
Khofifah juga telah mengakses hasil pemeriksaan mereka. Intinya, kata Khofifah, mereka menginginkan kebahagian di rumah mereka. Sebab, ada di antara korban yang mengungkapkan perubahan kehidupan di dalam keluarga.
"Ada yang menyampaikan, misalnya, sampai umur 13 tahun dia bahagia, rumahnya seperti surga. Setelah itu di rumah itu sering berkelahi, tidak ada orang di rumah yang mau mendengarkan dia, sampai suatu saat ada yang mau mendengarkan keluhan dia dan mengajak dia dan seterusnya," jelas menteri asal Jawa Timur itu.
BACA JUGA: PKS Ogah Izinkan Napi Hukuman Percobaan Jadi Calon Kepala Daerah
Khofifah menambahkan, selama sebulan ke depan, para korban akan mendapatkan pendampingan di Rumah Perlindungan Anak Kemensos. Beberapa dari korban ada yang sudah didampingi keluarga dan dua lainnya masih ditelusuri orang tuanya.
"Keluarganya juga ikut mengantar (ke Rumah Perlindungan), kecuali dua anak yang memang sedang ditelusuri orangtuanya. Jadi dua anak ini dari daerah yang agak jauh. Saya sempat bertemu tujuh anak kemarin," tambahnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Divonis Tiga Tahun, Kubu Ariesman: Satu Hari Saja pun Berat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolong…Kekerasan Terhadap Anak Sudah Darurat
Redaktur : Tim Redaksi