Seed Vaksin Flu Burung Diserahkan ke Pemerintah

Hasil Penelitian Enam Bulan, Siap Produksi Massal

Senin, 22 Agustus 2011 – 06:11 WIB

SURABAYA - Setelah melakukan penelitian selama enam bulan, para peneliti dari Laboratorium Avian Influenza Research Center Departemen Kesehatan-Universitas Airlangga berhasil menciptakan seed (bibit) vaksin flu burung untuk manusiaSeed itu diserahkan Rektor Unair Prof Dr Fasich Apt kepada Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Rumah Sakit Penyakit Tropis Infeksi (RSPTI) Universitas Airlangga, Surabaya, kemarin (21/8).

Menurut Prof Dr drh Chairul Anwar Nidom MS, ketua Laboratorium Avian Influenza Research Center, proyek itu ditandai penyerahan virus utuh kepada wakil presiden setengah tahun lalu

BACA JUGA: Inilah Surat SBY untuk Nazar

"Nah, virus (yang diserahkan wakil presiden) itu direkonstruksi untuk dibuat virus baru yang bisa membunuh virus lama," katanya


Virus baru tersebut telah diujicobakan ke hewan

BACA JUGA: SBY Balas Surat Nazaruddin

Hasilnya, kata Nidom, virus itu efektif membunuh virus flu burung yang asli
"Virus baru tersebut aman digunakan manusia," jelas Nidom

BACA JUGA: Waspadai Modus Lempar Telur



Penelitian itu menghabiskan dana Rp 2 miliar"Ini yang pertama di Indonesia karena dibuat oleh ahli IndonesiaSelain itu, virus ini merupakan hasil rekonstruksi virus flu burung asli Indonesia sendiri," ujarnya

Virus flu burung tersebut, tambah Nidom, diambil dari pasien yang meninggal di Bogor pada 2005Di Indonesia setidaknya telah ditemukan 170 varian virus flu burung yang terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu menginfeksi hewan atau unggas, menginfeksi manusia, dan menginfeksi manusia maupun hewan"Jika seed virus sudah diserahkan, pemerintah yang berhak untuk memproduksi secara masal," paparnya

Menurut persyaratan WHO, seharusnya persediaan antivirus yang dibuat masal adalah 10 persen dari jumlah pendudukDengan demikian, di Indonesia untuk tahap awal ini semestinya diproduksi 25 juta antivirus

Dengan keberhasilan penelitian itu, Nidom berharap, rantai bisnis jual beli virus dari Indonesia ke luar untuk kepentingan perusahaan farmasi multinasional bisa dihentikan"Kini tak ada lagi alasan penelitian di luarDi dalam negeri sudah mampu meneliti sendiri," ujarnya.

Agung Laksono menyambut baik keberhasilan tersebut"Dengan dibuatnya vaksin ini di dalam negeri, harga vaksin flu burung akan jauh lebih murah," ungkapnya

Jika sudah dibuat dalam bentuk masal, lanjut Agung, vaksin itu bisa dijual ke luar negeri dan membantu mengurangi wabah flu burungTak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia"Targetnya, bisa secepatnya diproduksi secara masalKalau bisa tahun ini," katanya

Ke depan dia berharap, selain penelitian virus flu burung, bisa dikembangkan penelitian pada virus penyakit lainMisalnya, AIDS dan tuberkulosis.

Sementara itu, Direktur Biofarma Drs Iskandar MM mengungkapkan bahwa pihaknya sedang bersiap memproduksi masal virus tersebut"Targetnya, 2014 kami me-launching virus ini," paparnya(upi/c7/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Waspadai Sabotase selama Mudik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler