jpnn.com - jpnn.com - Usaha membuktikan indikasi malapraktik berupa transaksi jual beli saham akibat informasi orang dalam (insider trading) di pasar modal sulit dilakukan.
Padahal, insider trading merupakan salah satu pelanggaran berat di pasar modal.
BACA JUGA: Dolar Rebound, Rupiah-IHSG Kompak Melemah
”Regulator kita berbeda dengan di AS yang berwenang menyadap terhadap pihak yang terindikasi,” kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Hamdi Hassyarbaini, Jumat (13/1).
Sistem di BEI mirip dengan 60 bursa di negara lain di dunia.
BACA JUGA: IHSG Berpotensi Sundul Posisi 5.400
Sistem mampu mendeteksi indikasi insider trading dan informasinya diteruskan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan.
Sepanjang sejarah pasar modal Indonesia, transaksi insider trading belum pernah benar-benar dibuktikan.
BACA JUGA: Inilah Prediksi Support dan Resistance IHSG
Trik curang yang kerap ditemukan adalah transaksi semu atau marking the close yang lazimnya ditindaklanjuti dengan penerbitan unusual market activity (UMA) dan penghentian aktivitas perdagangan efek (suspensi).
Sepanjang 2016, terdapat 128 transaksi yang melibatkan 80 saham yang mendapatkan status UMA.
Saham yang disuspensi juga meningkat 52,7 persen dari 32 menjadi 55.
Tahun ini, pengawasan akan ditingkatkan karena ada penambahan jumlah saham marjin dari 60 menjadi 200 saham.
Demikian pula dengan nilai pembiayaan untuk transaksi marjin yang ditambah.
”Semoga Januari aturannya sudah terbit dari OJK,” tambah Hamdi.
Potensi kenaikan aktivitas transaksi saham tahun ini masih terbuka.
Rata-rata transaksi harian meningkat 1,70 persen sepanjang pekan ini menjadi Rp 5,38 triliun.
Rata-rata volume transaksi perdagangan secara harian naik 37,81 persen menjadi 11,08 miliar saham.
Frekuensi transaksi perdagangan rata-rata secara harian naik 14,33 persen menjadi 287,06 ribu kali dari 251,09 ribu kali.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini turun 1,38 persen setelah ditutup pada level 5.272,98 jika dibandingkan dengan 5.347,02 pada pekan sebelumnya.
Khusus perdagangan akhir pekan kemarin, IHSG ditutup turun 19,767 poin (0,373 persen) ke level 5.272,983.
Pada akhir pekan kemarin, investor asing melakukan penjualan bersih Rp 364,6 miliar.
Sejak awal tahun sampai kemarin, investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 1,156 triliun. (gen/c5/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Depan, 35 Emiten Baru Melantai di Bursa
Redaktur & Reporter : Ragil