Sejak Indonesia Merdeka Sudah Biasa Lewati Jalan Berlumpur

Kamis, 21 Desember 2017 – 00:12 WIB
Warga marga Serampas melewati jalan yang rusak parah untuk ke Kantor Camat.FOTO: DOKUMEN PRIBADI

jpnn.com - Sebagian masyarakat memang sudah menikmati pembangunan infrastruktur yang digeber pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Namun, tidak demikian halnya dengan warga empat desa marga Serampas. Jarak dari Desa Rantau Kermas ke Renah Kemumu, Kecamatan Jangkat, Merangin, Jambi, itu sekitar 24 KM.

BACA JUGA: Dampak Pembangunan Infrastruktur Belum Signifikan

Jika kondisi jalan normal bisa dilalui dengan menempuh waktu 1 setengah jam. Ditempuh 5 jam dalam kondisi sekarang.

DONI SAPUTRA - Merangin

BACA JUGA: Pembangunan Infrastuktur Terlalu Ambisius

PROGRAM pemerataan dalam pembangunan infrastruktur kini memang tengah digalakkan oleh pemerintah.

Namun, belum dirasakan oleh warga empat desa marga Serampas di Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin.

BACA JUGA: Kinerja Jokowi-JK Masih Jauh Panggang dari Api

Terisolir, ya memang itulah yang terjadi. Berbagai kesulitan dialami warga setempat. Mulai dari pasokan pangan hingga penjual hasil bumi yang memang melimpah ruah. Misalnya, kulit manis, kopi, kentang, cabai dan berbagai sayuran muda lainnya.

Desa paling ujung marga Serampas yakni Renah Kemumu. Masyarakat desa setempat sudah berulang kali mediasi dengan pemerintah untuk pembangunan jalan desa mereka.

Namun, hingga kini belum terealisasi. Masih saja mereka menghabiskan waktu dalam perjalanan untuk berjibaku dengan lumpur.

Jangankan kendaraan roda empat, motor saja susah untuk melewati jalan tersebut. Hingga harus dibantu 2 sampai 3 orang untuk mendorong dari belakang.

Sama yang dirasakan oleh warga Desa Tanjung Kasri, Lubuk Mentilin dan Rantau Kermas. Derita ini sudah mereka rasakan sejak Indonesia baru merdeka.

"Jangankan nak ke Kota Bangko. Ke Kantor Camat saja yang berada di Desa Muara Madras kami cukup sulit," ujar salah satu warga Desa Renah Kemumu.

Memang, kata dia, ada beberapa kali perbaikan jalan yang dilakukan. Namun, itu hanya sekadar saja. Ketika musim penghujan, jalan kembali menjadi kubangan lumpur yang sangat sulit untuk dilewati.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Renah Kemumu, Aswis. Menurutnya, kesulitan yang paling utama dialami desanya yakni permasalahan infrastruktur.

"Kami memang butuh perbaikan jalan. Kepada pemerintah tolong perhatikan jalan kami," ujar Aswis beberapa waktu lalu.

Menurutnya, seluruh jalan dari Desa Rantau Kermas melewati Desa Lubuk Mentilin, Tanjung Kasri hingga ke Desa Renah Kemumu mengalami kerusakan yang sangat parah. Tidak hanya itu, beberapa titik ruas jalan juga terjadi longsor.

Saat ditanya terkait berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Desa Renah Kemumu, saat ini?

Kata Dia, jarak dari Desa Rantau Kermas ke Renah Kemumu itu sekitar 24 KM, jika kondisi jalan normal bisa dilalui dengan menempuh waktu 1 setengah jam perjalanan menggunakan sepeda motor dan 2 jam perjalanan jika menggunakan mobil.

"Tapi sekarang kalau dari Rantau Kermas sampai ke Renah Kemumu bisa 5 jam atau 6 jam, itu motor. Kalau mobil dua hari," beber saat bertemu dengan harian ini.

Bahkan, untuk melewati jalan tersebut harus menggunakan mobil yang sudah dimodifikasi layaknya offroad.

Hanya kendaraan seperti ini yang bisa masuk. Itu pun terpaksa harus memasok bahan pangan dan mengeluarkan hasil pertanian masyarakat setempat.

Beberapa waktu lalu, jalan tersebut juga sempat viral di media sosial. Ratusan komentar menyelimuti foto yang diunggah di Facebook tersebut.

Tak pelak postingan itu membuat netizen menjadi prihatin dan berharap ada perhatian dari pemerintah.

Dengan kondisi jalan yang seperti ini, bukan tak mungkin akan membuat desa yang terus berusaha berkembang dan maju akan menjadi tambah terbelakang.

Ini harus menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Merangin. (***)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejar Ketertinggalan Infrastruktur dengan Alokasi Dana Besar


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler