Sejumlah Faktor yang Perlu Diketahui Guru BK soal Siswa SMA

Sabtu, 25 Desember 2021 – 20:49 WIB
Pelatihan konselor sebaya kesehatan reproduksi (Kespro) bagi siswa SLTA. Foto Humas Universitas Yarsi

jpnn.com, JAKARTA - Kehadiran guru bimbingan dan konseling (BK) sangat dibutuhkan para siswa menengah atas (SMA).

Dalam usia ini, anak SMA sudah memasuki masa peralihan menuju remaja sehingga rentan menghadapi berbagai masalah.

BACA JUGA: Halangi Murid Bolos, Guru BK Nyaris Dikeroyok

"Masa remaja adalah transisi menuju dewasa, sehingga perkembangan kognitif, fisik dan sosial emosional berkembang pesat," kata Wakil Rektor 3 Universitas Yarsi Dr Octaviani I. Ranakusuma, Jumat (24/12).

Menyambut masa dewasa, remaja mulai membangun aspirasi karier dan studi berdasarkan kemampuan kognitif, minat serta bakat yang dimiliki.

BACA JUGA: Sebar Berita Bencana Guru BK Malah Disidang Warga

Ini bukan hal mudah untuk dipahami remaja, mengingat banyak pilihan karier dan studi.

Di samping beberapa faktor yang bisa menghambat atau mendukung aspirasi tersebut. 

BACA JUGA: Polisi Menduga Korban Kebejatan Guru BK Lebih dari 18 Siswa

Octaviani menyebutkan guru BK bisa memberikan bimbingan agar siswa memahami potensi dirinya.

Selain itu, ada juga layanan konseling apabila siswa mengalami kegamangan dalam membangun aspirasinya.

"Layanan ini diharapkan bisa diakses seluruh siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus,” ujar Octaviani.

Guru BK, lanjutnya, perlu memahami faktor-faktor kognitif, fisik dan psikologis yang bisa mendukung siswa membangun aspirasinya.

Guru BK juga sebaiknya mengenali sejak dini masalah yang berpotensi menghambat pengembangan diri siswa. 

Dikatakannya, Universitas Yarsi memberikan solusi dengan menyediakan aplikasi SICAKAR dan GALAW, hasil karya Fakultas Teknik Informatika dan Fakultas Psikologi.

Aplikasi ini bisa digunakan sebagai alat bantu bagi siswa dan guru BK untuk mengenali minat dan bakat serta mengetahui kondisi kesehatan mental siswa.

Sementara itu Kepala Pusat Yarsi HIV/AIDS dan PPKS Universitas Yarsi, Dr. Maya Trisiswati, MKM mengungkapkan pihaknya telah melakukan konselor sebaya kesehatan reproduksi (Kespro) bagi siswa SLTA pada 19-21 Desember 2021.

Masalah yang dibahas antara lain seks bebas, kekerasan seksual, kehamilan tidak direncanakan, HIV AIDS, narkoba, pornografi, pornoaksi, pernikahan dan sebagainya. (esy/jpnn) 


Redaktur : Adil
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler