Andhika Tangguh Pradana kini masuk jajaran anak Indonesia yang biaya sekolahnya –hingga lulus program doktor (S-3)– akan ditanggung pemerintahPrestasinya meraih dua medali emas di International Junior Science Olympiad di Gyeongnam, Korea Selatan, memang layak mendapat penghargaan spesial.
Laporan ZULHAM MUBARAK, Jakarta
HAMPIR dua pekan mengikuti Olimpiade Sains dengan skedul yang ketat di Gyeongnam, Korea Selatan, menyebabkan Andhika masih kelelahan
BACA JUGA: Edo Tandean, Tawarkan Nimbo sebagai Sumber Energi Alternatif
Namun, sikap polosnya tetap tidak hilangBACA JUGA: Sobky Hasbie, Abadikan Diri Bantu Sesama Temukan Pasangan Hidup
’’Saya agak kurang tidur karena (selama di Korea) sibuk belajarBACA JUGA: Taufik Arifiyanto, Anak Guru SD yang Samai Rekor SBY
Sambil duduk, dengan santai dia lalu mengangkat kaki dan diselenjorkan ke kursi lain di dekatnyaKontan saja sang ibu, Yasmini Shitadewi, menegurnya’’Nak, kok gitu sih, kan ada tamu,’’ kata ibundanya dengan halusTanpa banyak beralasan, Andika langsung menurunkan kaki.
Andika memang tampak seperti siswa SMP umumnyaDia malu-malu ketika menjawab pertanyaan dan masih agak manja kepada sang mamaTapi, siapa yang menduga, di balik sifatnya yang irit bicara dan cenderung pasif itu Andika adalah siswa cerdas
Saat duduk di kelas VI SD Islam Al Azhar pada 2005, misalnya, dia meraih medali perak pada even yang senada di JakartaLantas, tahun lalu, pada ajang International Mathematic Science Olympiad (IMSO) IV di Taiwan, dia juga meraih medali perak
Namun, dalam ajang International Junior Science Olympiad (IJSO) V yang berakhir 17 Desember lalu di Gyeongnam, prestasi yang diraih Andhika melonjak tajam. Bersama lima rekannya, Andhika yang belum genap berusia 15 tahun itu berhasil menaiki podium juaraTim Merah Putih mendulang empat medali emas, empat medali perak, dan satu medali perungguHebatnya, dua di antara empat medali emas itu diraih Andika seorang diri untuk kategori individu dan tim.
Selain Andika, satu emas diraih masing-masing Jessica Handojo dan Florensia Irena (SMP Santa Ursula, Jakarta)Sedangkan medali perak direbut Fuad Ikhwanda (SMPN 1 Padang Panjang), Jessica Handojo, dan Florencia Irena (SMP Santa Ursula, Jakarta), serta Erwin Wibowo (SMP Susteran, Purwokerto)Sementara itu, medali perunggu direbut Abidah Rahmah, (Boarding School Nurul Fikri, Serang, Banten).
IJSO merupakan ajang kompetisi individu dan tim yang diselenggarakan tiap tahun untuk siswa SMP berusia 15 tahun ke bawahSesuai namanya, materi kompetisi adalah sains yang mencakup biologi, fisika, dan kimiaKompetisi berlangsung dalam tiga tahap, tahap I (dengan bobot penilaian 30 persen) berupa kompetisi individu untuk sains dasar yang terdiri atas biologi, fisika, dan kimia
Tahap II (dengan bobot 30 persen) berupa kompetisi individu untuk sains yang lebih kompleks dan mengombinasikan biologi, fisika, dan kimiaDan, tahap III (dengan bobot penilaian 40 persen) adalah kompetisi tim untuk melakukan eksperimen yang mengombinasikan biologi, fisika, dan kimia.
Pada ajang IJSO yang berlangsung 7–16 Desember 2008 itu, tim Indonesia harus bersaing ketatTotal, 259 peserta dari 51 negaraNamun, berkat kerja keras Andhika Tangguh Pradana dkk, perolehan anak-anak Indonesia tak mengecewakanTotal raihan medali tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya merebut 1 medali emas, 2 perak, dan 3 perungguJuara umum IJSO ke-5 direbut tim tuan rumah dengan enam medali emas, disusul China Taipei yang juga dengan 6 medali emas
Andhika yang kelahiran 9 Februari 1994 mengaku tidak kesulitan ketika mengerjakan soal esai dan multiple choice yang diberikan panitiaTerbukti, 100 soal yang diajukan dapat diselesaikan secara baikBahkan, dia masuk salah seorang di antara enam siswa terbaik dari seluruh peserta’’Awalnya saya sempat stres karena harus bersaing dengan Taiwan dan KoreaMereka ini langganan dapat emasTapi, setelah saya berdoa sama Allah, jadi tenang,’’ kata Andhika, sambil asyik mempermainkan benda-benda pajangan di rak yang menempel di kursi tamu
Menurut Andhika, akibat terlalu lelah dan jenuh, dia sempat tidak konsentrasiKarena itu, mereka lalu memutuskan mencari udara segar dengan jalan-jalan keliling kota GyeongnamMereka pun melihat museum dan sejumlah objek wisata lain yang menarik di kota itu
Kiat itu cukup jituAndhika dan rekan-rekan setim justru seperti mendapatkan pencerahan’’Kami seketika itu yakin mampu mengalahkan peserta dari negara-negara lain,’’ kata Andhika’’Dan, alhamdulillah, kami bisa kan Ma,’’ sambungnya sambil menoleh ke sang mama.
Soal belajar, Andhika mengaku tidak pernah terlalu seriusMalah, di rumah dia belajar bergantung moodDia masih aktif bermain dan berkumpul bersama teman sebaya’’Tapi, saya tidak begitu suka main gameSaya lebih suka membaca,’’ ujar Andhika
Lalu, apa resep sang ibunda sehingga bisa mendidik dan membesarkan putra berprestasi yang mendapat beasiswa dari pemerintah hingga lulus S-3 (termasuk kalau Andhika memilih melanjutkan sekolah di luar negeri)? Yasmini Shitadewi yang berambut pendek itu malah mengangkat bahu tanda tidak tahu’’Saya dulu rajin memberi Andhika lauk ikan-ikan segarUntuk bacaan, saya suka belika buku-buku sains bergambarSaya juga biasakan dia hidup dan berpikir bebas dan tanpa tekanan,’’ kata Yasmini, lantas mencubit pipi sang buah hati.
Saat ditanyakan tentang cita-citanya, dengan mantap Andhika mengaku ingin menjadi dokterUntuk mewujudkan impiannya itu, dia sering membaca tentang ilmu kesehatanLalu, apa kunci suksesnya? ’’Yang penting bagaimana berusaha memahami pelajaranYang penting jangan menghafal, tetapi paham,’’ katanya
Selain beasiwa dari pemerintah, Andhika mendapatkan hadiah dalam bentuk tabungan Rp 40 jutaBanyaknya hadiah itulah yang membuat Yasmini bangga dengan anak pertamanya itu.
Lalu, bagaimana hadiah Rp 40 juta yang diberikan kepadanya oleh pemerintah? Ditanya Jawa Pos seperti itu, Andika awalnya raguNamun, dia lalu mengatakan akan digunakan untuk membeli Lego jenis BionicleLego adalah mainan dari pecahan-pecahan kecil yang bisa disusun untuk menghasilkan bentuk yang dinginkanJenis Bionicle adalah lego dengan bentuk robot dan monster
Andika mengaku mengoleksi Lego Bionicle sejak duduk di bangku SDSeperti saat dilihat Jawa Pos, di atas tempat tidur kamarnya terdapat sebuah lego yang disusun menjadi bentuk robot’’Karena seri terbaru Bionicle masih belum keluar, ya saya akan tunggu duluSementara uangnya ditabung dulu sama Mama,’’ katanya. (el)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ligaya Ita Tumbelaka, 16 Tahun Merunut Silsilah Harimau Sumatera
Redaktur : Tim Redaksi