JAKARTA - Ini peringatan bagi aparat keamanan terutama petugas bandaraDari sejumlah dokumen yang ditemukan polisi dalam beberapa penggerebekan sebelum peledakan JW Marriott, ternyata ada rencana teror menggunakan pesawat terbang
BACA JUGA: Lima Tahun, KPK Terima 35.810 Pengaduan
Ya, pesawat terbang se-perti serangan World Trade Centre di New York Amerika Serikat 11 September 2001.”Ada yang kami sita saat penggerebegan di Banjarmasin dan Cilacap
BACA JUGA: Pasca Ledakan, Baru Ada Status Travel Advisory
Rencana itu bahkan digambar dan dibuat sketsanyaBACA JUGA: Deplu Bantu Lacak Djoko Chandra
Saat itu, Densus 88 berhasil menangkap Kasiman Marindra alias Usamah alias Abu Zar alias Salim alias Udin”Dari pengakuan tersangka selama interogasi, ada rencana untuk mendekati dan merekrut krew pesawat termasuk mencari pilot,” ujar sumber itu.jpnn.com - Selain mengingatkan pada tragedi WTC, plot pembajakan pesawat seperti yang direncanakan itu juga pernah dilakukan oleh Jamaah Imran pada pesawat Garuda DC-09 di Don Muang, Thailand pada tahun 1981Pembajak saat itu berhasil dilumpuhkan oleh Satgultor Kopassus dibawah pimpinan Benny Moerdani dan Sintong PanjaitanDalam dokumen yang sekarang diamankan Densus 88 itu, tidak ada keterangan tentang kapan dan dimana rencana serangan akan dilakukan”Masih susah ditanya,” kata sumber itu menjelaskan tentang sikap keras Abu ZarSelain serangan pesawat, ada juga plot serangan terhadap lokasi sekitar Istana NegaraRencana teroris akan menggunakan bahan peledak seperti bom tupperware yang sama seperti yang sudah disita di Palembang 2008”Ada gambar bom Tupperware di sketsa yang ditemukan,” kata sumber itu.
Juga, ada rencana menembak presiden dari jarak jauhPelatihan bahkan sudah dilakukan di BanjarmasinAlasannya, pemerintahan sekarang dianggap pemerintahan thaghut yang wajib diperangiSedangkan di Cilacap, saat menangkap Saefudin Zuhri, polisi menyita sketsa serangan terhadap kedutaan asing Australia dan Amerika Serikat dan hotel”Ada gambar sketsa gambar menyerupai bangunan hotelNamun tidak ada nama hotelHanya tulisan hotel itu digaris bawah,” katanya.
Soal rencana serangan terhadap armada pesawat terbang itu tampaknya sudah sampai langsung ke telinga presidenSaat meresmikan kantor baru PT Garuda Indoensia Kamis lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintahkan semua jajaran pemerintah, BUMN, dan swasta untuk meningkatkan kewaspadaan dengan tidak berkompromi dengan tindakan keamananProsedur keamanan harus dijalankan tanpa ada toleransi untuk mencegah ancaman terorisme.
Khusus untuk perusahaan penerbangan, SBY juga meminta semua prosedur keamanan ketat tetap dilaksanakan”Jangan karena ada ancaman terorisme baru kita sibukSepanjang masa, harus ada langkah-langkah konkret di dalam menjalankan SOP, dan juga langkah-langkah pencegahan,” kata SBYProsedur keamanan ketat juga harus dilakukan di semua tempat”Bukan hanya yang lewat security door, tapi juga lorong karyawan, tempat katering, semua mesti dicek dan diyakini semuanya sterilSemua,” ujar Presiden
SBY mengatakan, dirinya kerap mengkritik sistem keamanan yang longgar”Kadang-kadang dianggap sudah kenal, karyawan di situ, tidak mencurigakan, lalu tidak diperiksa dengan seksamaSiapapun, harus diperiksa dengan seksama,” ujarnyaSejak terjadi peledakan bom di Mega Kuningan akhir pekan lalu, pengamanan di Istana juga lebih ketatBiasanya, pemeriksaan baru melalui pemindai logam dilakukan di ruang kaca, akses masuk dari Sekretariat Negara ke Istana bagi tamuNamun beberapa hari terakhir, pejalan kaki yang masuk gerbang Sekretariat Negara sudah langsung diperiksa secara manual
Akses masuk bagi pegawai juga lebih ketatSaat wartawan dan pegawai biro pers masuk ke pintu JlVeteran (pintu masuk khusus pegawai atau pejabat) dengan menggunakan mobil rumah tangga kepresidenan, tetap harus diperiksa satu per satu dengan pemindai logamPadahal, biasanya pemeriksaan ketat hanya dilakukan terhadap mobilUsai salat Jumat di Mabes Polri, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menjelaskan polisi sedang adu cepat dengan teroris”Mereka punya pola, kita punya pola,” katanya membantah anggapan polisi kecolonganSoal plot serangan teroris, BHD membenarkan Densus 88 sudah menyita berbagai alat bukti dan dokumen”Di Banjarmasin operasi sejak 5 Mei, pada 9 mei kita tangkap Kasiman Marindra alias Usamah alias Abu Zar alias Salim alias Udin,” kata BHD
Kapolri menambakan, Abu Zar memang merencanakan aksi di berbagai tempat”Kita temukan CD, ada foto-foto jugaTermasuk yang ditunjukkan bapak presidenSebab menurut pengakuannya bapak presiden dianggap pemerintahan yang thaghutItu diakui oleh yang bersangkutan,” kata BHDMantan Kabareskrim itu menjelaskan, sebelum menangkap Abu Zar, operasi Densus 88 juga beberapa kali dilakukan di berbagai kotaMisalnya Wonosobo pada 2006, lalu penggalan pengiriman bahan peledak TNT 10 Kg di Jogjakarta 2007, lalu penangkapan perakit bom Tupperware di Palembang 2008, penangkapan di Plumpang, Kepala Gading Oktober 2008”Kita juga berhasil menangkap jaringan Singapura, Hsn yang sembunyi di Malang dan Abdul Samad di Lampung,” kata Kapolri
Usai menangkap Saefuddin Zuhri, rekan satu angkatan Ali Imron di Afghanistan, polisi mulai mendapat titik terang”Dari Z kita ke Brd yang merupakan mertua buronan kitaDi sana ada bom yang ditemukan sama dengan yang meledak di Marriott dan sama dengan yang belum meledak,” kata BHD.
Kapolri meminta semua pihak bersabar sembari polisi bekerja keras”Doakan kamiDoakan anak-anak saya di lapangan yang tak pernah istirahatInsya Allah, Insya Allah,” katanyaJenderal kelahiran Bogor itu kembali mengingatkan agar semua prosedur keamanan ditaati”Dalam kondisi apapun tidak boleh ada under estimateBahkan anggota masuk ke Mabes Polri pun harus dicek jangan lengahWartawan juga harus dicek tasnya,” katanya(rdl/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Suap Deputi Gubernur BI Urung Diperiksa
Redaktur : Tim Redaksi