Sekjen Kemendikbudristek: Pejabat Tinggi Pratama Harus Membuka Jejaring & Kolaborasi

Senin, 21 Maret 2022 – 22:30 WIB
PKN Tingkat II Tahun 2022 secara resmi dibuka 21 Maret sampai 29 Juli mendatang. Foto Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengungkapkan para pemimpin di berbagai organisasi pemerintahan tidak bisa hanya bekerja sendiri-sendiri.

Sekjen Suharti menekankan pentingnya kolaborasi.

BACA JUGA: Kemendikbud Pikat Delegasi G20 EdWG dengan Keindahan Borobudur & Prambanan

Dia juga menyampaikan, penyusunan rencana strategis membutuhkan kemampuan pemimpin yang benar-benar menguasai masalah, perencanaan, dan adaptasi dengan situasi yang makin menantang.

"Itu sebabnya Kemendikbudristek konsisten menggelar Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN)," kata Suharti dalam pembukaan PKN Tingkat II 2022 yang dilaksanakan secara hybrid, Senin (21/3).

BACA JUGA: Ternyata Ini Alasan Nadiem Makarim Pengin Semua Kampus Negeri menjadi PTN BH

PKN Tingkat II 2022 resmi dimulai sejak 21 Maret hingga 29 Juli mendatang.

Dijelaskannya, PKN II didesain untuk mencetak para pejabat tinggi pratama agar memiliki kemampuan manajerial dan menjunjung tinggi tugas dengan nilai-nilai akuntabilitas.

BACA JUGA: DPR Serap Aspirasi soal Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Bekasi

Salah satu cita-cita bangsa Indonesia, ungkap Suharti, adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul.

"Melalui pelaksanaan PKN hari ini diharapkan bisa mewujudkan hal tersebut," ujar Sekjen Suharti.

Dia juga berpesan agar para peserta yang berasal dari berbagai lembaga perguruan tinggi di bawah naungan Kemendikbudristek dan instansi-instansi lainnya agar membuka jejaring dan pertemanan untuk kolaborasi.

Sementara, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemendikbudristek Amurwani Dwi Lestariningsih mengungkapkan PKN Tingkat II bertujuan mengembangkan kompetensi peserta supaya bisa memenuhi standar kompetensi manajerial jabatan pmpinan tinggi (JPT) pratama.

Kompetensi yang dikembangkan dalam PKN Tingkat II, terang Amurwani merupakan kompetensi kepemimpinan strategis, yaitu kompetensi manajerial. Untuk merumuskan pelatihan, Pusdiklat merespons isu-isu strategis aktual.

Salah satunya terkait G20 yang mana pandemi merupakan momen langka untuk transformasi dunia menjadi lebih baik.

"Berbekal semangat pulih bersama serta berkolaborasi mewujudkan Merdeka Belajar, maka semangat PKN juga mengacu pada hal tersebut,” tutur Amurwani.

Amuwarni menyebutkan sub-tema yang diusung PKN II adalah peningkatan kualitas pendidikan yang merata pada masa dan setelah Covid-19, peningkatan akses pendidikan melalui teknologi digital;, peningkatan gotong royong, dan solidaritas untuk mengatasi learning loss.

Selain itu, penyiapan SDM dalam menghadapi perubahan dunia kerja pascapandemi Covid-19, dan pengarusutamaan pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan dalam pendidikan.

Pada kesempatan sama, Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara (LAN) Reni Suzana menyampaikan pihaknya memberikan kepercayaan kepada instansi pemerintah yang akan menyelenggarakan PKN tingkat II ini secara tematik.

Pusdiklat Kemendikbudristek sudah menunjukkan secara konkret setiap tahun mengangkat tema spesifik yang berkontribusi konkret bagi pemerintah. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... G20 EdWG, Mendorong Implementasi Kampus Merdeka di Kancah Dunia


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler