Sekolah 5 Hari, Terus Kapan Mengaji?

Jumat, 25 Agustus 2017 – 22:18 WIB
Warga Nahdatul Ulama (NU) di Kabupaten Tegal, Jumat (25/8) saat menggelar aksi unjuk rasa menolak kebijakan full day school. Foto: radartegal.com

jpnn.com, TEGAL - Puluhan ribu warga Nahdatul Ulama (NU) di Kabupaten Tegal turun ke jalan untuk menggelar aksi unjuk rasa, Jumat (25/8). Mereka menolak kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang lima hari sekolah atau full day school.

Peserta unjuk rasa dari berbagai lembaga dan badan otonom NU, pelajar dan mahasiswa mengawali aksi dengan long march dari gedung NU di Procot menuju Taman Rakyat Slawi (Trasa) yang berjarak sekitar satu kilometer. Massa yang rata-rata berpakaian putih-putih tampak membawa sejumlah spanduk dan poster berisi penolakan terhadap full day school.

BACA JUGA: Muhadjir Akui Permendikbud Sekolah Lima Hari Dibatalkan

Beberapa poster yang dibawa antara lain bertuliskan "Sekolah Terus Kapan Ngajine?", "Batalkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017” dan "Tolak Full Day school".

‎Aksi yang dimulai sekitar pukul 14.00 WIB ini membuat ruas Jalan Ahmad Yani tak bisa dilewati oleh kendaraan. Sebab, jalanan tertutup oleh peserta aksi yang berjalan kaki hingga menyesaki badan jalan.

BACA JUGA: Pilgub Jawa Timur, PDI Perjuangan Dorong Calon Usulan NU

Sesampainya di depan Trasa, massa mendengarkan orasi dari sejumlah kiai dan tokoh NU. Selain itu, massa juga menggelar istigasah.

Nur Kholis selaku koordinator aksi mengatakan, unjuk rasa itu diikuti oleh 32.000 orang yang berasal dari berbagai komponen NU. Antara lain MWC NU se-Kabupaten Tegal, Muslimat, Fatayat, GP Ansor, IPNU, IPPNU, serta Forum Komunikasi Diniyah Takbilitah.

BACA JUGA: Putri Gus Dur Imbau Sudahi Konflik FDS

Menurut Nur Kholis, Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah harus dibatalkan. Sebab, peraturan itu berpotensi menghilangkan keberadaan madrasah diniah (madin).

"NU punya andalan pendidikan yaitu madrasah. Kita juga punya TPQ (Taman Pendidikan Alquran, red). Itu jam pembelajaran mulai jam 15.30 WIB sampai 16.00 WIB. Kalau ini (full day school, red) diberlakukan, sama saja membunuh itu (madrasah diniah, red),” tandasnya.(far/zul/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanya Istilah FDS, Yenny Wahid Temui Mendikbud


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler