Sekolah Disegel, Siswa Diliburkan

Senin, 31 Oktober 2011 – 10:53 WIB
TANJUNG SELOR – Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Tanjung Selor, Baharuddin Talib mengatakan pihaknya terpaksa meliburkan anak didiknya lantaran sekolah telah disegel oleh Forum Komunikasi Kontraktor Daerah (FKKD), Sabtu (29/10) laluKebijakan meliburkan siswa tersebut diambil karena sekolah tidak bisa mengantisipasi akibat penyegelan mendadak itu. 

Untuk itu, hari ini seluruh siswa SMKN 3 Tanjung Selor akan melakukan aksi damai di Dinas Pendidikan dan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan agar permasalahan ini cepat diselesaikan

BACA JUGA: Tuntut Gaji Tetap, Dosen IKIP Ancam Mogok



“Saya tidak tahu kalau ada rencana penyegelan SMKN 3 Tanjung Selor
Karena, pihak FKKD tidak ada konfirmasi ke kami dan kami tidak bisa berbuat apa-apa.Yang bisa saya lakukan hanya melaporkan permasalahan ini ke Kepala Bidang Pendidikan Menengah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan, Yunus Luat dan Ketua Komisi II DPRD Bulungan Agung Wahyudianto,” ungkap Talib, ketika menghubungi Radar Tarakan (JPNN Grup).

Ditambahkan, permasalahan ini harus segera diselesaikan agar tidak sampai pendidikan siswa SMKN 3 Tanjung Selor dan Bulungan menjadi korban.

Diberitakan sebelumnya, 19 sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) ditutup oleh FKKD, sebagi buntut dari kekecewaan mereka atas belum selesainya pembayaran dari 74 proyek yang dikerjakan para kontraktor sejak 2007 silam

BACA JUGA: Kadin Siapkan Kewirausahaan Pelajar

Informasi yang diterima wartawan koran ini, untuk SMKN 3 Tannjung Selor selain beberapa ruang belajar, lahan yang sebelumnya dihibahkan diambil kembali sehingga tindak penyegelan dilakukan secara menyeluruh.

ANCAM SEGEL KANTOR DISDIK
Ketua FKKD Kabupaten Bulungan, Barnabas Ibrahim mengatakan, penyegelan adalah ungkapan keresahan para kontraktor yang menunggu kepastian sisa pembayaran 74 proyek pembangunan sekolah di Kabupaten Bulungan yang sampai saat ini belum ada penyelesaiannya
Bahkan, kekecewaan FKKD menjadi semakin tidak tertahan lagi dan ingin dilampiaskan dengan melanjutkan penyegelan,  yang sampai kemarin sudah 15 sekolah dimana 14 diantaranya bangunan sekolah dan satu laboratorarium.
Masih ada sekitar lima sekolah yang belum ditutup, terutama di Pulau Bunyu karena letaknya yang cukup jauh sehingga butuh biaya

BACA JUGA: Guru Besar IPB Bertambah Tiga Orang

Sementara dana yang dimiliki FKKD sangat minim.

Meski demikian kata Barnabas, FKKD tetap akan menyelesaikan penyegelan bangunan sekolah yang pembangunannya belum dibayar sesuai dengan rencana yang telah disusun“Kami tetap ke Bunyu, hanya saja, kami belum punya danaKami akan tetap lakukan penutupan sampai ada kepastian pembayaran dari pemerintah daerah, yang sampai saat ini katanya masih menunggu fatwa Mahkamah Agung (MA),” kata Barnabas ketika ditemui di Sekretariat FKKD Kabupaten Bulungan, kemarin.

Dikatakan, penyegelan kali ini tidak hanya sekedar penyegelan, FKKD akan mengecek kembali sekolah-sekolah yang sudah disegel, jangan sampai sekolah yang telah disegel tersebut digunakan kembali untuk kegiatan belajar mengajatDisamping itu juga masih ada satu ruangan di salah satu sekolah di Tanjung Palas Timur yang belum sempat ditutup, karena pada saat penyegelan, FKKD dihalang-halangi sejumlah warga setempat

“Kami akan tetap tutup secara paksa ruang tersebutDengan membawa massa yang lebih banyak lagiKami juga mengharapkan kepada masyarakat untuk memahami kondisi kami,” ungkap Barnabas

“Kami juga berharap kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan untuk mengimbau kepada pihak sekolah (yang disegel) untuk tidak menggunakan sekolah sampai permasalahan itu selesaiKami pun akan menyegel (kantor) Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas semua kejadian ini,” tambahnya.(ian/ndy/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SMA Titian Teras Jambi Juara Nasional LCC 4 Pilar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler