jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat dihebohkan dengan penghapusan sekolah dan madrasah di RUU Sisdiknas. Tidak ingin informasi ini menimbulkan keresahan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi memberikan klarifikasi.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo menegaskan, tidak pernah ada rencana penghapusan bentuk-bentuk satuan pendidikan melalui revisi RUU Sisdiknas.
BACA JUGA: Peringatan Keras Kemendikbudristek untuk Seluruh Sekolah, Jangan Ngeyel!
“Sedari awal tidak ada keinginan ataupun rencana menghapus sekolah, madrasah atau bentuk-bentuk satuan pendidikan lain dari sistem pendidikan nasional," ujarnya di Jakarta, Senin (28/3).
Dia menambahkan, sekolah maupun madrasah secara substansi tetap menjadi bagian dari jalur-jalur pendidikan yang diatur dalam batang tubuh dari revisi RUU Sisdiknas.
BACA JUGA: Rektor UMS Ungkap Hasil Kajian terhadap RUU Sisdiknas, Ini Masalah Serius
Namun, penamaan secara spesifik seperti SD dan MI, SMP dan MTS, atau SMA, SMK, dan MA akan dijelaskan dalam bagian penjelasan.
Hal ini kata Anindito, agar penamaan bentuk satuan pendidikan tidak diikat di tingkat UU sehingga lebih fleksibel dan dinamis.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Beber Syarat, Jadwal & Mekanisme Pendaftaran KIP Kuliah Merdeka
Penyusunan RUU Sisdiknas dilaksanakan dengan prinsip terbuka terhadap masukan dan tidak dilaksanakan dengan terburu-buru.
Perkembangan RUU Sisdiknas sekarang masih dalam revisi draf awal. Hal itu berdasarkan masukan dari para ahli dan berbagai pemangku kepentingan, sekaligus pembahasan dalam panitia antarkementerian.
”Pada dasarnya, RUU Sisdiknas juga masih di tahap perencanaan dan kami akan tetap banyak menampung dan menerima masukan,” pungkas Anindito. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seruan Lagi dari Kemendikbudristek untuk Seluruh Kepsek, Guru & Siswa, Ada Apakah?Â
Redaktur : Adil
Reporter : Mesya Mohamad