Sekolah Terbelit Utang, Siswa Telantar di Balai Desa

Minggu, 12 Februari 2017 – 23:49 WIB
Uang. Ilustrasi dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Para siswa SDN Billapora Rebba II, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Jatim terpaksa mengikuti proses belajar-mengajar (PBM) di balai desa setempat sejak Selasa (7/2).

Hal itu terjadi karena sekolah mereka disegel. Sekolah itu disegel karena terbelit utang.

BACA JUGA: Masih Januari, Utang Sudah Menggunung

Ongkos tukang yang seharusnya diberikan belum terbayar. Belum diketahui pasti penyebab pihak sekolah menahan hak-hak tukang tersebut.

Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Madura, mulanya ruang SDN Billapora Rebba II direvitalisasi pada 2016.

BACA JUGA: 2016 Hampir Habis, Pemkab Nunggak BPJS Rp 5 Miliar

Anggaran senilai Rp 221 juta bersumber dari DAK 2016 dan dikerjakan swakelola selama tiga bulan.

Sayang, memasuki termin kedua, pembayaran kepada kontraktor tersendat.

BACA JUGA: Ditjen Pajak Utang 9 Tersangka Asian Agri

Hingga termin terakhir, ongkos tukang dan sejumlah peralatan yang telanjur dibeli penanggung jawab swakelola tidak dibayar.

Karena kesal yang memuncak, sekolah pun disegel.

Dalam kondisi ruangan terbuka, puluhan siswa terlihat bak anak pengungsian. Mereka melaksanakan PBM di balai desa.

Antara kelas yang satu dan lainnya berdempetan. Bahkan, tidak ada sekat yang memisahkan mereka.

"Ibu kepala sekolah sedang ada kegiatan Dharma Wanita," ucap Siti Romlah, guru kelas V.

Perempuan itu tampak duduk santai bersama empat guru lainnya sebelum senam pagi pukul 08.13 WIB.

Sebelum diketahui disegel, kata dia, siswa dan guru melaksanakan kegiatan seperti biasanya.

Namun, setiba mereka di sekolah, kondisi ruang kelas tersegel.

Pintu digembok dan dipalang dengan bambu. Dengan demikian, pintu tidak bisa dibuka dan tidak ada yang berani membuka segel.

"Mending temui kepala sekolah saja. Beliau yang paham semua ini," pintanya kemarin.

Ditanya mengapa menggunakan balai desa saat PBM, Siti menuturkan karena terpaksa. Sebab, proses belajar-mengajar harus terus berjalan.

Apalagi, langkah itu diminta langsung oleh kepala desa (Kades) setempat sampai persoalan selesai.

Saat dikonfirmasi, Kepala SDN Billapora Rebba II Titik Istiani tidak banyak memberikan penjelasan. Dia mengaku sibuk.

Perempuan yang berdomisili di Perumahan Batuan, Kecamatan Batuan, tersebut berkilah sedang menerima tamu aparat kepolisian.

"Maaf ya, saya belum bisa ngomong panjang lebar. Sedang ada tamu dari kepolisian," jawabnya kepada wartawan.

Kepala UPT Pendidikan Lenteng Moh. Ridwan membenarkan penyegelan tersebut.

Ridwan yang ditemui di kantornya kemarin sangat menyayangkan penyegelan itu. Apalagi harus mengorbankan siswa.

"Ya, saya cukup menyayangkan. Utang kok dikaitkan dengan siswa," tuturnya.

Dia telah memberikan arahan dan pembinaan kepada pihak sekolah dalam hal itu. Dia memproses laporan kepada disdik untuk dicarikan solusi. (via/gik/c25/end/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Utang  

Terpopuler