Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan, meski harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) berada di level bawah mengikuti pelemahan harga minyak dunia, sektornya tetap akan surplus
BACA JUGA: Dirut Baru Pertamina Dilantik Pekan Ini
’’Sebab, angka subsidi juga turun tajam,’’ ujarnya melalui keterangan pers akhir pekan lalu.Harga minyak dunia hingga akhir pekan lalu memang masih berada di level rendah
BACA JUGA: BI Beri Bunga 65 % dari BI Rate
Padahal, tahun lalu, harga minyak di Nymex sempat mencapai rekor tertinggi saat nangkring di level USD 147,27 per barel pada 11 Juli 2008.Purnomo mengatakan, tren harga minyak saat ini memaksa pemerintah memakai range harga ICP yang cukup lebar, yakni antara USD 40 – 60 per barel untuk pembahasan APBN-Perubahan 2009.
Dengan asumsi tersebut, maka penerimaan dari sektor ESDM, baik migas maupun mineral dan batu bara diperkirakan mencapai Rp 140 triliun – Rp 217 triliun
BACA JUGA: BPS : Angka Deflasi Januari Sentuh 10 %
"Surplus ini diharapkan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional dalam menghadapi krisis finansial global,’’ katanya.Upaya mempertahankan surplus pendapatan negara di tengah anjloknya harga minyak dunia juga terbantu oleh penurunan subsidi yang jumlahnya lebih besar dibandingan penurunan penerimaan sektor ESDM, terutama dari penjualan minyak.
"Penurunan beban subsidi dalam APBN merupakan hasil positif dari upaya bersama dalam mengendalikan sisi permintaanMisalnya, melalui pengaturan harga BBM serta diversifikasi ke elpiji untuk menggantikan minyak tanah," terangnya(owi/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Hanya Bisa jadi Jago Kandang
Redaktur : Tim Redaksi