BACA JUGA: Saham Perbankan dan Konsumsi Masih Layak Beli
Kondisi ini, menurut Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Bambang Trisulo, bisa membuka peluang bagi industri penunjang dalam negeriMenurut dia, dalam kondisi seperti sekarang dimana nilai tukar rupiah cenderung melemah, pelaku usaha akan memilih untuk menambah local content guna menjaga arus kas
BACA JUGA: Bank Butuh Sokongan Likuiditas
''Ini juga yang akan dilakukan industri otomotif,'' jelasnya.Saat ini, lanjut dia, local content produk otomotif terutama mobil, sebenarnya sudah cukup tinggi
BACA JUGA: Pemerintah Gandeng 4 Negara Kejar USD 21 Miliar
Namun, untuk beberapa produk jenis sedan, local content masih di bawah 50 persen.Bambang menambahkan, upaya meningkatkan porsi local content harus diimbangi dengan kemampuan suplai dari industri penunjang dalam negeri''Artinya, saat permintaan industri otomotif naik, maka kapasitas produksi supplier juga harus naikNah, dalam hal ini, pemerintah harus bisa mendorong ekspansi, tentunya dengan membantu akses pendanaan bagi industri menegah dan kecil,'' terangnya.
Senada dengan Bambang, Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan, kondisi krisis makin mendorong pelaku usaha untuk menurunkan impor dan menambah porsi local content''Jadi, industri menegah dan kecil bisa bergerak,'' tutur Gunadi.
Menurut dia, rata-rata porsi local content untuk produk sepeda motor sudah mencapai 85 - 90 persen''Sebenarnya, sejak beberapa pekan lalu, sebagian pelaku usaha sudah menaikkan porsi local contentIni akan terus ditingkatkan,'' katanya(owi/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BEI Buka Hari Ini
Redaktur : Tim Redaksi