Sekuritas Agresif Bidik Nasabah Baru

Kamis, 08 Mei 2014 – 09:27 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Perusahaan sekuritas makin agresif menjaring investor baru terutama di daerah. Tahun ini, Mandiri Sekuritas menargetkan penambahan jumlah nasabah sebesar 50 ribu-60 ribu nasabah.

Anak perusahaan Bank Mandiri itu sudah menyiapkan strategi mengingat kesadaran masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal masih rendah.

BACA JUGA: Caplok Rute Merpati, Garuda Tunggu ATR Datang

Direktur Capital Markets Mandiri Sekuritas Laksono Widodo mengatakan jumlah investor potensial masih sangat besar. Mengingat secara nasional jumlah nasabah masih bertahan di kisaran 500 ribu. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain di Asean.

"Kami akan mendorong pertumbuhan investor, terutama di segmen ritel. Langkah itu sejalan dengan pernyataan OJK, untuk mengembangkan investor ritel," katanya kemarin (7/5).

BACA JUGA: Sambut Liburan, Tigerair Mandala Gelar Promo Pergi Bayar Pulang Dibayarin

Tahun ini, pihaknya menargetkan menjaring 50 ribu-60 ribu nasabah baru yang 10 ribu diantaranya dari investor lokal Jatim. Salah satu upayanya lewat program referral retail brokerage dengan Bank Mandiri. Di mana total nasabah perusahaan induk sebesar 13 juta nasabah.

"Kalau bisa mengambil satu persen saja, ada tambahan 130 ribu nasabah baru. Kalaupun tidak sebesar itu, dengan target 50 ribu-60 ribu nasabah baru bisa menaikkan market share dari 4,7 persen menjadi 5 persen pada tahun ini," urainya.

BACA JUGA: Toyota Kuasai Ekspor Mobil

Guna melancarkan target tersebut, pihaknya juga memberi kemudahan bagi calon investor untuk membuka rekening efek di 200 cabang Bank Mandiri, yang 20 diantaranya tersebar di Surabaya dan Malang. Sedangkan Mandiri Sekuritas secara nasional memiliki 25 cabang.

"Tidak hanya memperdagangkan saham, kami juga sebagai distributor bagi manajer investasi untuk menjual reksadana. Sebelumnya, kami sudah bekerjasama dengan delapan manajer investasi, tahun ini targetnya bertambah dua manajer investasi lagi," terangnya.

Head of Equity Retail Mandiri Sekuritas Ridwan Pranata menambahkan reksadana menjadi alternatif ketika investasi ekuitas dinilai memerlukan pengetahuan lebih tinggi tentang pasar modal. Terutama bagi nasabah yang menginginkan tingkat keuntungan lebih beasr dibandingkan produk tabungan maupun deposito.

"Bagaimana juga fokus kami ialah menjaring nasabah baru. Makanya, sosialisasi masih harus terus dilakukan. Tidak hanya pada calon nasabah, tapi juga nasabah lama. Sebab rata-rata nasabah punya dua rekening efek. Terkadang salah satu rekening atau bahkan tidak aktif sama sekali, misalnya karena mereka merasa dirugikan. Padahal, sebenarnya karena pemahaman mereka masih kurang," katanya. (res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Bulan, Citilink Angkut 1,6 Juta Penumpang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler