Sel Jaringan Noordin Tetap Hidup

Sabtu, 08 Agustus 2009 – 14:20 WIB
MAYAT Noordin M Top yang terbungkus dalam kantung mayat tengah dibawa anggota Densus Antiteror 88 menuju ambulans. Noordin tewas dalam baku tembak dengan polisi yang mengepungnya di sebuah rumah di desa Beji, Kedu, Temanggung Jawa Tengah. Foto : REUTERS

JAKARTA--Diyakini, jaringan terorisme yang dibangun Noordin M Top di Indonesia sudah cukup kuatKepala Desk Antiteror Kantor Menko Polhukam, Irjen Pol Ansyaad Mbai mengatakan, karakter jaringan yang dibangun gembong teroris Noordin adalah dengan membentuk sistem sel

BACA JUGA: Anak Buah Noordin Tiarap 6 Bulan

Model jaringan seperti ini sangat sulit dilumpuhkan, meski bosnya sudah mati.

Dijelaskan Ansyaad, serangkaian aksi pengeboman yang sudah terjadi di Indonesia, terakhir di JW Marriott dan Ritz Carlton pada 17 Juli 2009, adalah bukti bahwa jaringan dengan sistem sel yang dibangun Noordin sangat kuat
"Itu menunjukkan kekuatan jaraingan ini sangat rapi yang dirangkai dalam bentuk sel-sel

BACA JUGA: Bekasi Sarang Teroris, Walikota Panik

Jadi jangan sampai teroris dinyatakan lumpuh
Noordin sudah tewas, tapi jaringannya harus tetap diusut," kata Ansyaad Mbai di Jakarta, Sabtu (8/8).

Lebih lanjut dia mengingatkan bahwa masih banyak tersangka pelaku pengeboman yang belum berhasil diringkus

BACA JUGA: Pimpinan KPK Bantah Suap, PKS Lega

Para anak buah Noordin dan DR Azahari ini, menurutnya, terus bergerak dan terus mengembangkan keahliannya dalam melakukan pengeboman.

Dia mengingatkan masyarakat dan seluruh aparat keamanan, terutama intelijen, untuk mewaspadai potensi munculnya kembali aktivitas terorisme, meski Noordin sudah terbunuh"Jaringan kelompok Noordin ini terus berkembangModus yang dilakukan terus berkembang.Keahlian ini tentu dimiliki oleh sel-sel yang dibentuknya sekian lama, terutama dalam empat tahun terakhir," ujarnya mengingatkan(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gagal, Rencana Antasari Kumpulkan Bukti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler