jpnn.com - JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap tiga kelompok kecil jaringan teroris di tiga lokasi terpisah, Rabu (21/12). Penangkapan terjadi di Tangerang Selatan, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus mengatakan bahwa penangkapan pertama terjadi di Serpong, Tangerang Selatan. Sebanyak empat terduga teroris dibekuk, yaitu Adam (hidup), Omen, Helmi, dan Irwan (ketiganya tewas).
BACA JUGA: KPK Bidik Penerima Uang dari Adik Ratu Atut
Penangkapan kedua terjadi di Balai Nan Duo, Payakumbuh, Sumatera Barat. Satu terduga teroris diamankan, yaitu Jhon Tanamal alias Hamzah.
"Yang bersangkutan merupakan bagian kelompok teroris di Solo pimpinan Abu Zaid. Kelompok ini sudah diungkap dan dilakukan upaya penangkapan terhadap yang lainnya," kata Martinus di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/12).
BACA JUGA: Jafar Hafsah Diperiksa Lagi, Siapa sih Bidikan KPK Sesungguhnya?
Menurut Martinus, Hamzah merupakan DPO teroris yang dimiliki Densus. Martinus mengklaim bahwa Hamzah merupakan fasilitator pemberangkatan WNI sekaligus menjadi pendana sejumlah aksi teror di Solo.
"Perannya adalah sumber pendanaan. Yang bersangkutan memiliki pekerjaan swasta, yang mendominasi kegiatan amaliyah," jelasnya.
BACA JUGA: Densus Temukan 5 Bom Rakitan di Rumah Teroris Serpong
Dijelaskan Martinus, dari lokasi penangkapan, Densus menemukan sejumlah rangkaian bahan baku bom. Selain itu, Densus juga menemukan buku literatur pembuatan bom.
"Yang bersangkutan juga diduga melakukan percobaan pembuatan bom," jelasnya.
Selain penangkapan Hamzah di Sumatera Barat, Densus juga menangkap DPO teroris bernama Syafi'i. Martinus menerangkan, Syafi'i diamankan di Kecamatan Sibiru-biru, Deli Serdang, Sumatera Utara, pukul 12.00 WIB.
"Dia merupakan DPO kasus terorisme di Batam yang tanggal 5 Agustus 2016 lalu. Dia merupakan kelompok dari Katibah Gigih Rahmat (KBR)," ungkap Martinus.
Syafi'i melarikan diri dan bersembunyi di Deli Serdang. Dari tangannya, Densus juga menyita buku literatur pembuatan bom dan bahan baku bom.
"Namun belum dalam bentuk jadi. Masih bagian-bagian terpisah. Dia punya buku untuk merakit bom," tandas Martinus. (mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setahun Menjabat, Pimpinan KPK Masih Banyak Utang
Redaktur : Tim Redaksi