jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menganggap rencana perombakan kabinet (reshuffle) pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) adalah bicara soal intuisi (kemampuan memahami sesuatu tanpa dipikirkan; bisikan hati; gerak hati) dari Jokowi selaku pemegang hak prerogatif.
Menurutnya, kalau Presiden Jokowi mau melakukan reshuffle, tidak perlu ada dorongan. "Itu hak prerogatif presiden. (Kapan mau dilakukan) tergantung intuisi politik pengambil kebijakan," kata Taufik di gedung DPR Jakarta, Jumat (8/5).
BACA JUGA: BNP2TKI Gandeng GKBI Syariah Gelar Pelatihan Batik Bagi TKI Purna
Namun saat ditanya perlu tidaknya reshuffle kabinet, Wakil Ketua Umum DPP PAN ini mengatakan bahwa sejak awal dia telah mengingatkan agar Presiden berhati-hati, terutama berkaitan dengan masalah ekonomi.
Terbukti perekonomian anjlok, tingkat daya beli masyarakat menurun akibat sejumlah kebijakan pemerintah. kondisi itu diperparah dengan menguatnya dollar Amerika Serikat terhadap rupiah. Itu semua menurutnya lampu kuning buat Jokowi menilai kinerja para menterinya.
BACA JUGA: Bareskrim Geledah RSUD Embung Fatimah Batam
"Saya mengingatkan bahwa ada lampu kuning untuk ekonomi kita. Jangan semua dibebankan ke Presiden. Justru pembantu-pembantunya perlu ada langkah darurat," pungkasnya. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Jaksa Agung Tegaskan Lagi, Mary Jane Tak Diizinkan ke Filipina
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jepang Tunggu Keseriusan Indonesia Beli Pesawat Militer Multifungsi Ini
Redaktur : Tim Redaksi