Selama Palestina Belum Merdeka, Indonesia Berdiri Menantang Penjajahan Israel

Jumat, 21 Mei 2021 – 18:41 WIB
Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (Bamsoet). Foto: Humas MPR.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo atau Bamsoet menyebut sejauh ini belum terlihat tanda-tanda Israel menghentikan serangannya ke Palestina.

Ratusan orang, termasuk warga sipil dan anak-anak Palestina menjadi korban agresi militer Israel.

BACA JUGA: Apes! Jumady Begituan dengan Waria di Losmen, Kemudian Lapor Polisi

Bamsoet mengatakan itu dalam sambutannya setelah memimpin sumpah jabatan Pengganti Antar Waktu (PAW) dua anggota MPR di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (21/5).

PAW atas nama Ali Mufthi dari fraksi Partai Golkar menggantikan Gatot Sudjito dan Itet Tridjajati Sumarijanto dari fraksi PDIP yang menempati posisi Bambang Suryadi.

BACA JUGA: Gadis Ini Sempat Menghilang, Keluarga Datangi Dukun: Disembunyikan Makhluk Halus

"Baru-baru ini Israel menghalangi orang beribadah di Masjidilaksa dan membatasi hak lainnya dari warga Palestina," kata Bamsoet.

Menurut dia, sikap Indonesia tegas atas konflik Israel dengan Palestina. Dia menyinggung pembukaan UUD 1945 yang menyebut penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

BACA JUGA: Bamsoet Pimpin Sumpah Jabatan Dua Anggota MPR dari Golkar dan PDIP

Selain itu, kata Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), sikap Indonesia juga didukung pernyataan Presiden Soekarno setelah proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.

"Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel," ujar Bamsoet.

Indonesia sudah melakukan berbagai manuver untuk menghentikan serangan Israel, sekaligus memerdekakan Palestina.

Misalnya, tambah legislator fraksi Partai Golkar itu, Indonesia menggalang negara-negara yang tergabung di dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) guna mendesak PBB menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

"Kita tidak ingin menyaksikan korban terutama warga sipil terus berjatuhan," beber dia. 

Data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat serangan Israel ke Palestina merusak 450 gedung di dua negara. Termasuk, kerusakan terjadi di enam rumah sakit dan sembilan pusat layanan kesehatan utama. 

Selain itu, lebih dari 52.000 warga di Gaza, Palestina, mengungsi dari rumahnya. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Bela Palestina di Jakarta, Ada Kata-Kata Kasar untuk Israel dan Amerika


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler