Selamat Atas Kelahiran Bayi Anoa di Manado

Sabtu, 28 Juli 2018 – 01:00 WIB
Anoa yang baru lahir di Manado. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, MANADO - Seekor anoa kembali lahir di Anoa Breeding Centre (ABC), Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manado, Sulawesi Utara pada pekan ini.

Bayi betina yang berasal dari induk betina Denok dan jantan Rambo ini, memiliki berat badan 6,7 kg dan panjang badan 55 cm.

BACA JUGA: Menjadi Bangsa Unggul melalui SDM yang Kompeten

"Dengan peristiwa kelahiran anoa yang ketiga ini, total ada 10 anoa di ABC Manado, dengan komposisi tiga jantan dan tujuh betina", ujar Dodi Garnadi, Kepala BP2LHK Manado.

Sebelumnya, bayi anoa pertama lahir pada 7 Februari 2017, dan diberi nama Maesa oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla,.

BACA JUGA: KLHK Ajak Ibu Rumah Tangga Kelola Sampah

Sedangkan kelahiran kedua pada 8 November 2017, diberi nama Anara oleh Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Jan Darmadi, dengan didampingi Menteri LHK. 

Dodi juga berharap, kelahiran anoa yang ketiga ini bisa diberikan nama oleh tokoh penting lainnya di Indonesia.

BACA JUGA: Hadapi Perubahan Iklim, APIK Indonesia Network Diterjunkan

Peristiwa kelahiran anoa secara alami di ABC BP2LHK Manado, merupakan bukti nyata keberhasilan upaya pelestarian satwa liar, sejak diresmikannya ABC BP2LHK oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya, pada tanggal 5 Februari 2015.

“Kelahiran anoa ini tentu saja membawa angin segar dan harapan baru bagi konservasi mengingat populasi anoa yang terus menurun", lanjut Dodi.

Berdasarkan keterangan dokter hewan ABC, Adven TAJ Simamora, proses kelahiran anoa berlangsung secara normal.

"Kondisi induk dan bayi anoa dari pengamatan kami sejauh ini dalam keadaan sehat, bayi anoa sudah mulai berinteraksi, menyusu dan berjalan", kata Adven. 

Sebagai salah satu satwa endemik Sulawesi yamg terancam punah, keberadaan Anoa (Buballus sp.) bernilai penting, sehingga satwa ini digolongkan ke dalam satwa dilindungi, sesuai Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta masuk ke dalam Appendix I CITES. 

Terkait hal ini, ABC BP2LHK Manado saat ini menjalin kerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, dan beberapa pihak swasta, untuk mendukung pelestarian satwa endemik. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjualan 1.080 Ekor Burung Langka Berhasil Digagalkan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler