Selamatkan Ekonomi, Mendag Dorong Diversifikasi Produk Ekspor

Rabu, 19 Agustus 2020 – 10:54 WIB
Mendag Agus Suparmanto bicara ekspor produk Indonesia. Foto: Humas Kemendag

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto memuji langkah para pengusaha, memajukan ekspor produk.

Apalagi COVID-19 membuat banyak perusahaan mengubah strategi produk ekspor, ataupun fokus pasar mereka.

BACA JUGA: Mendag Agus Suparmanto Genjot Ekspor Mamin

“Ada pengusaha yang memanfaatkan penelitian dan pengembangan untuk menguatkan daya saing produk mereka, saya sangat mengapresiasi,” kata Menteri Agus dalam keterangan pers, Rabu (19/8).

Diungkapkannya, adaptasi dunia usaha di masa pandemi bisa dilakukan lewat inovasi dan diversifikasi produk ekspor.

BACA JUGA: Kemenperin Lepas Ekspor 2.000 Ton Baja Ringan ke 3 Negara

Salah satunya adalah memenuhi kebutuhan global produk-produk, seperti masker dan alat pelindung diri (APD) yang sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia, atau World Health Organization (WHO).

Pemerintah juga mendukung peluang ekspor komoditas Indonesia, termasuk tekstil dan produk tekstil (TPT) lewat sejumlah kebijakan.

BACA JUGA: Bea Cukai Kuala Langsa Lepas Ekspor Cangkang Kelapa Sawit

Hal itu bisa dilihat dari relaksasi percepatan ekspor melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 57 Tahun 2020 tentang Ketentuan Ekspor Bahan Baku Masker, Masker, dan Alat Pelindung Diri.

“Kebijakan ini dibuat untuk mendorong ekspor APD buatan Indonesia yang berkualitas dunia, sehingga berkontribusi terhadap pasar APD global. Dengan catatan, kebutuhan dalam negeri telah tercukupi,” tuturnya.

Agus yakin di masa sulit seperti sekarang, ekspor produk tekstil Indonesia akan tetap tumbuh.

Selama kuartal kedua 2020, salah satu perusahaan yakni PT Ateja Tritunggal telah berhasil mengekspor 11 juta meter technical textile, ke 84 negara di seluruh dunia. Karena itu, capaian tersebut perlu dipertahankan.  

Menteri Agus optimistis, dalam jangka panjang, kinerja ekspor juga akan kembali pulih.

Apalagi Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, neraca perdagangan Januari-Juli 2020 surplus sebesar USD 8,75 miliar. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler