jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Peluang kerjasama antara Indonesia dan Selandia Baru terbuka lebar. Provinsi Lampung masuk dalam skema kerjasama tersebut.
Hal ini terungkap dari pertemuan antara Kedubes Selandia Baru dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Lampung yang difasilitasi tim Zetizen Radar Lampung, kemarin (12/8).
BACA JUGA: Dubes Tantowi Boyong Kartini, Bule Selandia Baru Ikut Terharu
Pemerintah Selandia Baru yang diwakili New Zealand Trade Commisioner Tim Anderson bersama Education New Zealand Manager Karmela Christy sengaja melakukan kunjungan kerja ke Lampung untuk menggali potensi yang dimiliki Provinsi Sai Bumi Ruwa Jurai ini.
“Kami sangat senang bertemu dengan pihak Kadin Lampung. Memang kunjungan kali ini lebih banyak fokus pada Lampung. Tentang sektor-sektor apa yang didorong pemerintah (pemprov Lampung, Red) untuk lebih maju,” kata Tim Anderson.
BACA JUGA: Tok! Tok! Tok! Napi Penyebar Foto Panas Anggota Dewan Dihukum 30 Bulan
Dari pertemuan tersebut, Anderson mengatakan, ternyata Lampung dan Selandia Baru memiliki banyak kesamaan program. Misalnya, untuk sektor pertanian, peternakaan, dan pariwisata. “Itu sektor-sektor yang saat ini sedang dibangun dan New Zealand punya kekuatan untuk kemungkinan join (kerjasama, Red) dengan Indonesia,” ungkapnya.
Berdasarkan pertemuan kemarin, sambung dia, hasil yang didapat yakni adanya komitmen antara Provinsi Lampung dan Selandia Baru untuk bertukar informasi mengenai peluang menjalin kerjasama. “Setahu kami, pemerintah (Pemprov Lampung, Red) disini, ingin mendorong sektor pariwisata. Itu sebenarnya menjadi sesuatu yang bagus. Lihat obyek-obyek pariwisata di Lampung ini banyak, dan New Zealand punya pengalaman baik tentang itu,” terangnya.
BACA JUGA: Please, Pertahankan Pulau Betuah!
Tidak hanya untuk sektor pariwisata, kata dia, pihaknya juga akan berkerjasama dalam sektor penyediaan panas bumi. Serta, pada sektor pendidikan dalam hal penyediaan beasiswa serta program pertukaran pelajar. “Karena untuk mendorong industri tersebut harus ada sistem pendidikan level internasional, dan kami siap untuk join. Kalau beasiswa dari kita sudah (berjalan, Red) ada, kemudian untuk program pertukaran baru akan kami bahas, dan itu sangat mungkin untuk dilakukan,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Provinsi Lampung Ary Meizari Alfian mengatakan, Lampung saat ini sedang melakukan pengembangan dalam bidang pendidikan. Menurutnya, meski jumlah perguruan tinggi baik negeri maupun swasta (PTN/PTS) di Lampung sudah banyak, namun masih terbatas.
“Karena jumlah lulusan SMA masih jauh lebih besar dibanding daya tampung PTN/PTS. Sehingga selain menambah daya tampung, PTN/PTS juga harus meningkatkan kualitas lulusan. Di satu sisi kita butuh adanya fasilitas dan sumber daya manusia,” jelasnya.
Sekretaris Balitbang Kadin Diky Hidayat menambahkan, selain dalam pengembangan pendidikan, Provinsi Lampung juga memiliki sejumlah program pembangunan berskala nasional. Di antaranya pembangunan proyek jalan tol trans Sumatera (JTTS) yang saat ini proses pengerjaannya telah mencapai 28 persen. “Targetnya, ruas Bakauheni dan Bandarlampung sudah dapat dipakai untuk lebaran. Kemudian juga ada pembangunan dua waduk besar untuk irigasi,” ucapnya.
Selain itu, sambung dia, Lampung juga menjadi salah satu lumbung ekspor sapi dengan tujuh feedloter. “Memang kalau untuk skala (feedloter, Red) menengah ke bawah itu banyak di Lampung, tetapi masih belum bisa berkembang,” ungkapnya.
Khusus di bidang pendidikan, lanjut dia, pihaknya juga berusaha untuk membuat perguruan tinggi terpadu dengan mengikutsertakan Universitas Lampung (Unila), Institut Teknologi Sumatera (Itera), dan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.
Tak ketinggalan, lanjut dia, pihaknya juga fokus pada pengembangan pariwisata. “Untuk koridor sebelah barat itu ada kawasan wisata. Salah satu destinasi nasional yang telah diakui pemerintah itu adalah Tanjungsetia, yang sudah beberapa kali dijadikan sebagai even surfing internasional,” tuturnya.
Diketahui, sebelum berkunjung ke kantor Kadin Provinsi Lampung, Tim Anderson dan Karmela Christy menyempatkan diri menyambangi Graha Pena-markas Radar Lampung. Keduanya disambut langsung oleh Pimpinan Redaksi (Pimred) Radar Lampung Wirahadikusumah, Redaktur Pelaksana Widisandika, dan PIC Zetizen Lampung Dina Puspasari.
“Kami sangat senang dengan adanya kerjasama antara New Zealand dan Indonesia. Semoga ke depannya dengan kerjasama ini juga dapat memberikan dampak positif bagi Provinsi Lampung, khususnya untuk beberapa sektor yang saat ini sedang dikembangkan pemerintah Provinsi Lampung,” kata Wirahadikusumah. (ega/fik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dor! Dor! Dua Tersangka Curanmor Ambruk Ditembak Polisi
Redaktur : Tim Redaksi