Selangkah Lebih Lambat

Selasa, 18 Februari 2014 – 09:43 WIB

jpnn.com - BAHRAIN - Rangkaian uji coba Formula 1 2014 akan kembali bergulir di Sirkuit Internasional Bahrain mulai besok (19/2). Hancur-hancuran di Jerez beberapa waktu lalu, juara empat musim terakhir Red Bull-Renault memiliki setumpuk pekerjaan yang harus diselesaikan sekaligus.

 

Karena masalah pada mesin maupun desain mobil, Red Bull bahkan kesulitan untuk sekadar membukukan catatan waktu. RB10, mobil Red Bull, sering mogok di lintasan. Baik saat dikendarai juara dunia empat musim beruntun Sebastian Vettel, maupun rekan setimnya Daniel Ricciardo.
    
Total, selama empat hari uji coba, RB10 hanya mampu berkeliling Sirkuit Jerez 21 lap. Itu adalah jumlah paling sedikit di antara semua tim. Termasuk dibandingkan tim papan bawah seperti Caterham-Renault maupun Marussia-Ferrari.
    
Karena itu, pekerjaan Red Bull di Bahrain akan berbeda dengan tim-tim besar lain. Mercedes, Ferrari, McLaren-Mercedes, atau pun Williams sudah bicara mencari setingan untuk mencapai kecepatan maksimal. Red Bull, mereka akan mulai dari nol!
       
Red Bull akan turun ke lintasan untuk memastikan mesin Renault generasi terbaru V6 turbocharged bisa berjalan selaras dengan semua sistem yang ada di mobil. Tidak lagi mogok, meski nantinya memiliki catatan waktu lambat bakal membuat Red Bull tersenyum. Kalau mogok lagi, maka Red Bull akan terancam jeblok sepanjang awal musim 2014 yang akan dimulai Maret nanti.
        
Chief technical officer Red Bull Adrian Newey mengakui jika masalah pada RB10 di Jerez berasal dari desain mobil sekaligus mesin Renault. Dari segi desain, ada yang tidak pas sehingga knalpot menimbulkan panas pada body mobil.
       
"Kami mogok di Jerez karena masalah yang disebabkan knalpot yang membakar body mobil," kata Newey sebagaimana dilansir Autosport.
       
Disain knalpot musim ini memang berbeda dengan musim-musim sebelumnya. Kali kali ini lubang knalpot ada di bagian belakang mobil. Musim lalu, lubang gas buang itu ada di dekat sidepod kanan dan kiri mobil.  
       
Newey yakin masalah knalpot itu bisa teratasi di Bahrain. Namun, dia angkat tangan terkait dengan masalah pendingin yang ada di mesin Renault. Padahal, dengan sistem penyimpanan energi terbuang baru (ERS) yang jauh lebih kompleks, menyimpan energi kenetik sekaligus panas terbuang, sistem pendingin itu memiliki peranan yang sangat besar dalam performa mobil. Ukurannya pun jauh lebih besar daripada pendingin untuk KERS yang digunakan musim lalu.
       
"Kami harus berani mengambil risiko (dalam mendasin mobil) sehingga ukuran sistem pendingin yang begitu besar tidak merusak sistem aerodinamis,"  paparnya.
    
Kepala track operations Renault Remi Taffinn yakin bisa memenuhi ekspektasi Red Bull maupun dua tim-tim yang menggunakan mesin Renault. Mereka telah melakukan modifikasi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sebelumnya muncul di Jerez. Modifikasi itu telah sukses dijajal melalui dyno maupun tes di lintasan.
       
Mereka bisa memanfaatkan pengambilan gambar untuk acara promosi yang dilakukan Lotus-Renault dan Toro Rosso-Renault untuk mengetes perbaikan tersebut. Meski maksimal hanya bisa menempuh jarak 100 km, setidaknya itu sudah cukup jauh dibandingkan jarak tempuh mobil-mobil yang menggunakan mesin Renault di uji coba Jerez.
       
"Masalah utama kami adalah pada hardware, meski juga ada sedikit masalah pada software," kata Taffin.

BACA JUGA: Rekor Menantang Tradisi

"Fokus utama kami adalah masalah sistem penyimpan energi. Namun, kami telah mendapatkan upgrade yang bagus yang telah kami tes di dyno dan di lintasan," lanjutnya.
       
Taffin mengakui jika posisi Renault selangkah di belakang para pesaing. Namun, hal itu tidak membuat mereka panik. "Masalah yang kami alami terlihat lebih besar di luar, daripada di dalam," tandasnya. (cak/ang)

BACA JUGA: Sempat Rusuh, PBR Segera Lapor ke PT LI

BACA JUGA: Bayern Tolak Latihan di London

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bobol Gawang Persija, Bepe Minta Maaf


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler