jpnn.com - BENGKULU - Seleksi aparatur sipil negara 2024 akan segera dimulai. Pemerintah Provinsi Bengkulu memprioritaskan formasi tenaga teknis, dokter spesialis, dan guru mata pelajaran produktif dalam seleksi ASN 2024.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu Gunawan Suryadi mengatakan bahwa seleksi ASN 2024, akan difokuskan menggantikan posisi pegawai yang memasuki masa pensiun yang jumlahnya lebih kurang 500 orang.
BACA JUGA: Penjelasan Dirjen Nunuk soal Karier Guru PPPK, Sangat Menjanjikan
“Formasi prioritas tenaga teknis, guru dan dokter spesialis," kata Gunawan Suryadi di Bengkulu, Senin (22/1).
Untuk lebih terperinci dan akurat, Gunawan mengatakan bahwa saat ini BKD sedang berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemerintahan Provinsi Bengkulu terkait kebutuhan ASN 2024.
BACA JUGA: SE MenPAN-RB 1527 & UU ASN Kurang Sakti, Masih Ada Pemda Merekrut Honorer Baru
Dia mengatakan usulan formasi akan disampaikan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi setelah memerinci sektor-sektor penting yang dibutuhkan dalam rekrutmen ASN 2024.
"Usulan tersebut paling lambat sebelum 31 Januari 2024. Kami sedang menyusun formasi yang akan diusulkan," ungkapnya.
BACA JUGA: Sebagian Peserta Lulus Seleksi CPNS 2024 & PPPK Langsung Dikirim ke IKN
Dia mengatakan pada 2023, Pemprov Bengkulu menerima ASN baru lewat seleksi PPPK dan CPNS.
Pada 2023, Pemprov Bengkulu menerima 441 tenaga fungsional guru, dan 30 orang CPNS.
"Ke-441 tenaga fungsional guru yang kami terima sudah bekerja, begitu juga dengan CPNS ada 30 orang, itu yang untuk tenaga kesehatan," kata dia.
Namun, lanjut Gunawan, kalau melihat kebutuhan ideal, Bengkulu masih kekurangan sekitar 1.500 ASN untuk tenaga fungsional guru.
"Khusus jabatan fungsional guru, awalnya kami kekurangan sekitar 2.500, saat ini masih kekurangan, namun, sudah terisi dengan PPPK sekitar 1.000 orang, artinya masih kekurangan 1.500," ujarnya.
Oleh karena itu, pada seleksi ASN 2024, guru juga menjadi salah satu prioritas perekrutan, selain tenaga kesehatan dan tenaga teknis. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi