jpnn.com - KOTA BENGKULU – Pemerintah Provinsi Bengkulu memastikan tahun ini akan ikut melakukan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Dia menyebutkan, pada seleksi CPNS 2023 dan PPPK 2023, akan dibuka lowongan antara lain untuk formasi guru, tenaga kesehatan atau nakes, dan tenaga teknis.
BACA JUGA: PPPK Guru Begitu Baik, Tidak Rapelan Gaji 7 Bulan Tetap Ucap Alhamdulillah
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu Gunawan Suryadi menyebutkan untuk tenaga kesehatan (nakes) pada 2023 dibutuhkan sebanyak 252 orang.
Gunawan Suryadi mengatakan bahwa jumlah kebutuhan nakes pada 2023 itu setelah pihaknya melakukan pendataan secara keseluruhan.
BACA JUGA: Jika Gaji PPPK Menggunakan Sistem Salary Range, Guru Honorer & ASN Waswas
"Setidaknya 252 tenaga kesehatan untuk mengisi jabatan di empat fasilitas kesehatan di daerah ini," kata Suryadi di Kota Bengkulu, Jumat (17/2).
Dengan kebutuhan nakes sebanyak itu, Pemprov Bengkulu akan ikut melakukan seleksi CPNS 2023 dan PPPK 2023.
BACA JUGA: Akun SSCASN Belum Berubah, Kapan Pengumuman PPPK Guru? Ada Info Bikin Heboh Honorer
Selain membutuhkan nakes, lanjutnya, Pemprov Bengkulu juga membutuhkan pegawai tenaga pendidik hingga teknis.
Formasi Nakes 2023
Lebih lanjut dia mengatakan, sejauh ini baru formasi nakes yang telah didata.
Nantinya, formasi itu diusulkan kepada KemenPAN-RB untuk mendapat persetujuan.
Berikut perinciannya usulan formasi nakes 2023 Provinsi Bengkulu:
1. Kebutuhan tenaga kesehatan untuk laboratorium kesehatan daerah (labkesda) sebanyak 18 orang.
2. Kebutuhan nakes di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. M. Yunus Bengkulu sebanyak 151 orang.
3. Kebutuhan nakes di Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto sebanyak 58 orang.
4. Kebutuhan nakes di Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu sebanyak 25 orang.
Gunawan menjelaskan bahwa pihaknya belum mendapatkan arahan dari pemerintah pusat terkait dengan mekanisme perekrutan tenaga kesehatan melalui PPPK atau CPNS.
Sebelumnya, Pemprov Bengkulu melakukan penundaan seleksi aparatur sipil negara (ASN) karena ketersediaan anggaran belanja pegawai yang minim. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu