Seleksi CPNS Ketat, Daerah Malas Usulkan Formasi

Senin, 07 Oktober 2013 – 23:38 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Seleksi pengadaan CPNS 2013 yang ekstra ketat dibanding tahun-tahun sebelumnya, menyurutkan minat pemerintah daerah. Jika tahun-tahun sebelumnya seluruh instansi kompak mengajukan usulan penambahan pegawai, kini hanya sedikit yang meminta formasi. Bahkan ada yang sudah diberi formasi, tidak jadi membuka pendaftaran CPNS.

"Seleksi CPNS yang dibuat ketat baik lewat computer assisted test (CAT) maupun lembar jawaban komputer (LJK) menurunkan minat daerah untuk mengadakan seleksi CPNS. Ada 11 daerah yang sudah kita beri formasi malah batal mengadakan seleksi CPNS," ungkap Asisten Deputi Pengadaan SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Arizal di Jakarta, Senin (7/10).

BACA JUGA: Petinggi SKK Migas Dicecar soal Dokumen Kerja

Lesunya usulan pemda untuk menambah pegawai ini, Arizal menduga, karena kesempatan kongkalikong tidak ada lagi. Tahun-tahun sebelumnya, daerah justru berlomba-lomba mengajukan penambahan pegawai terlebih jika mendekati pilkada, meski belanja pegawainya sudah di atas 50 persen. Sebab, itu akan menjadi alat incumbent untuk menarik simpati rakyat.

"Sekarang karena mainannya tidak ada lagi, makanya usulan penambahan pegawai sepi-sepi saja," ucapnya.

BACA JUGA: Sekpri Luthfi Dicecar soal Rumah Rp 6 Miliar

Turunnya minat pemda itu, lanjut Arizal, memberikan dampak positif bagi keuangan negara/daerah. Daerah bisa lebih memaksimalkan sumber daya yang ada dan sektor pembangunan bisa tersedia anggarannya.

"Karena pengaruh CAT sangat besar dalam mengurangi aksi calo maupun permainan kepala daerah, tahun depan seluruh instansi wajib melaksanakannya. Jadi yang diterima murni putra-putri bangsa berotak cerdas dan berintegritas tinggi," pungkasnya. (esy/jpnn)

BACA JUGA: Mahfud Bantah Kongkalikong dengan Atut soal Pilkada Tangsel

:ads="1"

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi Minta Fathanah Kembalikan Uang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler