jpnn.com, TERNATE - Kapolda Maluku Utara Irjen Risyapudin Nursin mengatakan pihaknya membutuhkan banyak anggota Polri untuk ditempatkan di wilayah kepulauan maupun perbatasan Provinsi Malut.
Oleh karena itu, jenderal bintang dua ini mengatakan taruna Akademi Kepolisian (Akpol) maupun bintara Polri hasil perekrutan tahun ini harus siap ditugaskan di wilayah kepulauan dan perbatasan di Maluku Utara.
BACA JUGA: Seleksi Taruna Akpol dan Bintara, Brigjen Ery Beri Pesan Khusus
“Jumlah personel di Maluku Utara baru mencapai 43 persen. Hal tersebut masih jauh dari angka 100 persen, sehingga kami sangat membutuhkan banyak anggota Polri untuk ditempatkan di wilayah kepulauan maupun perbatasan," kata Irjen Risyapudin.
Kapolda mengatakan itu seusai penandatanganan pakta integritas dan pengambilan sumpah dalam rangka seleksi penerimaan terpadu taruna/taruni Akpol dan bintara Polri gelombang II tahun 2022 di Ternate, Maluku Utara, Minggu (17/4).
BACA JUGA: AKBP Beni Mutakhir Ditembak Mati Tahanan Narkoba, Bintara Pasti Takut Melawan Atasan
Irjen Risyapudin Nursin telah menginstruksikan Karo SDM Polda Malut agar segera mengusulkan jumlah yang akan ditetapkan dalma rekrutmen tahun ini, dengan mengedepankan para calon taruna-taruni Akpol dan bintara Polri di wilayah kepulauan dan perbatasan.
Dia menegaskan seluruh calon peserta seleksi penerimaan anggota Polri harus siap ditempatkan di mana saja. "Saya akan mengurangi kuota yang berada di dalam kota dan memperbanyak kuota yang berada di wilayah kepulauan dan perbatasan," ujarnya.
BACA JUGA: Anggota Polri kepada Irjen Fadil Imran: Kena Batu, Jenderal
Irjen Risyapudin menekankan kepada panitia, pengawas internal, eksternal, tenaga alih daya, orang tua atau wali, serta para peserta berkomitmen menjaga integritas dalam rangka penerimaan anggota Polri gelombang II tahun anggaran 2022.
Penandatanganan pakta integritas dan pengambilan sumpah ini dipimpin oleh Irjen Risyapudin Nursin dan dihadiri Wakapolda Malut, Irwasda Polda Malut, para pejabat utama Polda Malut, Tim Pengawas Internal, Eksternal, dan peserta seleksi serta para orang tua atau wali.
Kegiatan tersebut diawali dengan pengambilan sumpah dan penandatanganan pakta integritas oleh perwakilan panitia, pengawas, orang tua atau wali dan peserta seleksi penerimaan terpadu taruna/taruni Akpol dan Bintara Polri.
Irjen Risyapudin mengatakan pembacaan pakta integritas bukan hanya sebuah bacaan saja, tetapi kesungguhan yang betul-betul objektif sehingga tidak ada diskriminasi dan penyimpangan.
Untuk itu, proses seleksi akan dilaksanakan secara objektif, transparan dengan prinsip jelas dan bersih dengan harapan dapat memperoleh calon anggota Polri dengan sumber daya manusia yang unggul dan andal. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi