JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menyayangkan insiden bentrokan di Desa Manislor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terkait rencana terkait penyegelan masjid milik jemaat AhmadiyahMenurut Mendagri, seharusnya Bupati bisa lebih memanfaatkan keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sebelum mengambil keputusan.
“Prioritas pertama, jangan terjadi seperti yang di Kuningan itu
BACA JUGA: Staf Istana Bantah SBY Kebanyakan Curhat
Kan sudah ada SKB (Surat Keputusan Bersama antara Mendagri, Menteri Agama dan Jaksa Agung) untuk menyelesaikan masalah di tingkat lokalBACA JUGA: DPR: Rumah Sakit Jangan Jadi Sumber PAD
Kalau seperti itu yang rugi masyarakat sendiri,” ujar Gamawan dalam diskusi dengan Forum Wartawan Kementrian Dalam Negeri di Jakarta, Jumat (30/7).Seperti diketahui, bentrokan pertama terjadi pada Rabu (28/7) pagi, lantaran warga Manislor pemeluk Ahmadiyah ingin mempertahankan keberadaan masjid yang hendak disegel oleh petugas Pamong Praja
Menurut Mendagri, jika Bupati akan mengambil kebijakan yang menyangkut masalah agama, hendaknya mengintensifkan keberadaan FKUB
BACA JUGA: SBY Izinkan Awang Faroek Diperiksa
“Kita ingatkan Bupati (Kuningan)Manfaatkan dulu FKUB,” tandasnya.Disinggung bahwa tidak ada wakil jemaat Ahmadiyah di FKUB, Mendagri justru menegakan bahwa dalam forum itu ada wakil dari umat Islam“Di FKUB kan ada perwakilan NU atau Muhammadiyah juga,” ucapnya.
Saat ditanyakan bahwa persoalannya umat Islam setempat tidak mau mengaki Ahmadiyah, Mendagri langsung angkat tangan“Kalau itu ke Menteri AgamaKarena memang soal agama itu tidak dimandatkan ke daerah,” tandasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Janji Tutup Tempat Ibadah Ahmadiyah
Redaktur : Tim Redaksi