Selisih Elektabilitas Capres Menipis, Fadli Zon Makin Optimistis

Selasa, 22 Januari 2019 – 12:38 WIB
Presiden Joko Widodo dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dalam sebuah pertemuan konsultasi pimpinan lembaga tinggi negara pada 2015. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengklaim selisih elektabilitas antara Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (Jokowi - Ma’ruf) dengan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno (Prabowo - Sandi) makin tipis. Klaim Fadli juga diperkuat hasil jajak pendapat Media Survei Nasional (Median) yang mencatat selisih elektabilitas antara kedua kubu hanya sekitar 9 persen.

“Ya memang, dalam survei internal kami bahkan bedanya lebih tipis. Sangat tipis, hanya tinggal empat hingga enam persen. Dalam survei Median kalau sampai sembilan persen,” kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/1).

BACA JUGA: Fadli Zon: Menkopolhukam Kok Mengoreksi Ucapan Presiden soal Baasyir?

Dalam pandangan Fadli, survei Median lebih bisa dipercaya karena tidak terafiliasi dengan kubu tertentu. Hasil survei itu juga membuat Fadli semakin optimistis bahwa dalam waktu dekat atau  setidaknya awal Februari 2019 elektabilitas Prabowo - Sandi sudah di atas Jokowi - Ma’ruf.

“Saya kira survei Median relatif lebih mendekati walaupun dalam survei kami jaraknya semakin tipis,” kata Fadli.

BACA JUGA: KPU Beber Sebagian Rencana untuk Debat Kedua

Wakil ketua DPR yang membidangi politik, hukum dan keamanan itu menuturkan, banyak faktor yang membuat elektabilitas Prabowo - Sandi melejit. Antara lain karena Sandi getol turun ke lapangan menyapa masyarakat.

Selain itu, calon anggota legislatif (caleg) dari partai-partai pengusung Prabowo - Sandi juga aktif bergerak. “Tetapi, yang paling penting masyarakat tidak melihat keberhasilan sesuai dengan klaim pemerintah,” ungkap Fadli.

BACA JUGA: Fadli Zon Anggap Edy Rahmayadi Gentleman

Dia lantas mencontohkan kegagalan Jokowi. Antatara lain kegagalan mencapai target pertumbuhan ekonomi dan tax ratio, utang menumpuk, harga kebutuhan pokok yang naik, serta daya beli masyarakat melemah.

“Itu kan tidak bisa dibohongi. Tidak bisa pakai pencitraan,” kata anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasiional (BPN) Prabowo - Sandi itu.

Seperti diketahui, berdasar survei Median per Januari 2019 yang dirilis Senin (21/1), elektabilitas Jokowi - Ma’ruf di angka 47,9 persen, sedangkan Prabowo – Sandi 38,7 persen. Selisih kedua kubu hanya 9,2 persen.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiai Maruf Perlu Kerja Keras Membangkitkan Kepedulian Nahdiyin


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler