jpnn.com, REMBANG - Direktur Utama PT Semen Indonesia Rizkan Chandra menghormati hasil keputusan rapat di Kantor Staf Presiden (KSP) pada 12 April kemarin.
"Karena hanya tinggal masalah penambangan di Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih, Semen Indonesia akan segera memulai kegiatan produksi di Rembang," ujar Rizkan dalam siaran persnya, Jumat (14/4).
BACA JUGA: Komnas HAM Dinilai tak Paham Masalah
Ditargetkan dalam semester I ini sudah mulai memasuki operasi komersial.
Terkait kajian Tim KLHS, Semen Indonesia mendukung untuk dilakukan kajian lanjutan yang lebih ilmiah, termasuk batasan fisiografi zona Kendeng, zona Randublatung, dan zona Rembang.
BACA JUGA: Kisruh Pabrik Semen Bisa Tuntas Bila Pemerintah Tegas!
Demikian juga kesesuaian berdasarkan data-data skunder dengan fakta-fakta di lapangan, termasuk fakta dampak lingkungan terhadap kegiatan penambangan di CAT-CAT lain di seluruh Indonesia yang telah ditambang selama puluhan tahun.
Rizkan juga menyarankan agar menambah 2-3 pakar geologi karst dalam Tim KLHS karena ciri-ciri karst dan keberlangsungan ketersediaan air tanah menjadi kunci utama dalam kajian lanjutan ini.
BACA JUGA: Semen Indonesia Bantu Pemerintah Tekan Efek Rumah Kaca
"Hingga saat ini, Pabrik Semen Rembang telah memenuhi sekitar 35 perijinan dan selalu mematuhi semua aturan dan regulasi terkait yang berlaku dan sudah siap beroperasi," tutur dia.
"Dan telah dijelaskan dalam rapat tersebut bahwa Pabrik Rembang tetap dapat beroperasi dengan menggunakan bahan baku tersedia sampai ada keputusan tentang kegiatan penambangan," imbuhnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Rembang yakin KLHS Sampaikan Kajian Profesional
Redaktur & Reporter : Yessy