Semen Indonesia Perkuat Penetrasi di Tingkat Hilir

Kamis, 04 Agustus 2016 – 11:48 WIB
Semen Indonesia. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA-PT Semen Indonesia (SMGR) optimistis pasar bakal positif paruh kedua tahun ini. Pasalnya, saat itu tiga stimulus utama mulai semarak. Dengan begitu, penguasa pasar semen nasional itu fokus pada tiga strategi.

Setidaknya klaim manajemen ada tiga stimulus bisa berpengaruh positif terhadap perekonomian tidak terkecuali pasar semen.

BACA JUGA: Indonesia Siap Ekspor Kereta ke Sri Lanka

Mulai dari paket amnesti pajak, suku bunga turun, dan kebijakan Loan to Value (LTV untuk KPR) longgar. ”Ini yang coba kami maksimalkan,” tutur Direktur Utama SMGR Rizkan Chandra, belum lama ini.

Paket-paket itu diharap permintaan produk semen bisa meningkat mulai semester kedua 2016 dan berlanjut tahun berikutnya. Kalau skenario itu, tidak meleset, industri bisa menekan over supply.

BACA JUGA: Proyek British Petroleum Dibiayai BNI

Terjadi keseimbangan antara supply dan demand dan ujungnya pasar pulih. ”Kami go regional dan memperkuat penetrasi ditingkat hilir,” urainya.

Nah, perusahaan menerapkan tiga strategi utama menghadapi situasi sekarang. Menyikapi kapasitas berlebih, perusahaan melakukan ekspansi pasar ke regional, terutama Asean.

BACA JUGA: Menawan, Sido Muncul Bukukan Penjualan Rp 1,2 Triliun

Selanjutnya, go downstream, ekspansi ke industri hilir untuk menambah pendapatan. Apalagi, perusahaan telah membentuk subholding yaitu Semen Indonesia Beton (SMB) untuk menggarap bisnis macam menjual produk ready mix, precast bekerjasama dengan perusahaan di bidang itu, dan material untuk gedung berbasis semen.

Strategi berikutnya, perusahaan melakukan cost transformation (transformasi biaya) untuk memaksimalkan marjin, memerkuat Ebitda, dan berujung pada peningkatan laba bersih.

Untuk strategi harga, di Jawa Barat telah tersedia harga premium. ”Untuk pasar ritel kita tingkatkan branding,” terangnya.

Pada semester pertama tahun ini, perusahaan mencatat penjualan 13,63 juta ton termasuk penjualan domestic Thang Long Cement, Vietnam, 850 ribu ton. Angka itunaik 1,6 persen dibanding periode sama 2015 di kisaran 13,42 juta ton.

Volume penjualan ekspor tercatat 190 ribu ton, turun 20,1 persen. Pendapatan tercatat Rp 12,47 triliun, merosot 1,3 persen dibanding periode sama 2015 di level Rp 12,64 triliun. Laba bersih terakumulasi Rp 1,96 triliun atau turun 10,01 persen dibanding fase sama 2015 di kisaran Rp 2,19 triliun. (far/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Masalah Pelik yang Dihadapi UMKM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler