Semen Merah Putih Bukukan Laba Bersih Rp 159 Miliar

Rabu, 12 Juni 2024 – 18:20 WIB
Wakil Presiden Direktur Cemindo Gemilang Vince Erlington Indigo saat peluncuran produk Semen Merah Putih Watershield beberapa waktu lalu. Foto dok. SMP

jpnn.com, JAKARTA - Emiten produsen Semen Merah Putih, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) mencatatkan pendapatan yang relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal itu didukung oleh volume penjualan domestik yang tumbuh sebesar 3 persen pada 2023. 

BACA JUGA: Semen Merah Putih Watershield Diluncurkan di Jambi, Ternyata Ini Alasannya

"Hal ini sejalan dengan pertumbuhan volume penjualan semen nasional di Indonesia tahun 2023," kata Wakil Presiden Direktur Cemindo Gemilang Vince Erlington Indigo setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPS”) Tahun Buku 2023, di Gama Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/6). 

Di tengah kenaikan biaya-biaya industri yang lebih tinggi pada 2023, CMNT mampu mempertahankan Gross Profit Margin (GPM) dan Operating Profit Margin (OPM) pada tingkat yang sama dibandingkan 2022.

BACA JUGA: Semen Merah Putih Targetkan Market Share Enam Persen di Jawa-Bali

Secara keseluruhan, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 159 miliar tahun 2023.

"Kami bersyukur bahwa kami bisa mempertahankan pendapatan perseroan, ini berkat kerja keras semua pihak dan mitra perseroan,” ucapnya.

BACA JUGA: Semen Merah Putih Gelar Aksi Peduli Lingkungan

Dalam RUPS yang diselenggarakan hari ini juga diputuskan tidak ada perubahan dalam jajaran komisaris dan direksi.

RUPS mengangkat kembali dewan komisaris dan direksi perseroan antara lain, Presiden Komisaris Jacqueline Sitorus, Komisaris Independen Mahmuddin Yasin. 

Sementara itu, untuk jajaran direksi antara lain, Presiden Direktur Liu Chang I (Tony Liu), Wakil Presiden Direktur Vince Erlington Indigo, Direktur Ameesh Anand, Direktur Surindro Kalbu Adi.

"Penunjukan kembali susunan dewan komisaris dan anggota direksi menunjukkan komitmen untuk  melanjutkan dan memperkuat kinerja perseroan dengan landasan yang kuat untuk terus bertumbuh dan mencapai kesuksesan yang berkelanjutan," terangnya.

Dia menambahkan, pada awal 2024 ini, industri semen dihadapkan dengan tantangan perekonomian global yang masih belum sepenuhnya pulih dan dibayangi oleh ketidakpastian yang tinggi oleh kondisi geopolitik, inflasi, dan kebijakan moneter yang ketat.

Di samping itu, pasar semen domestik juga mengalami pelemahan oleh menurunnya aktivitas manufaktur dan konstruksi dampak dari Pemilu 2024 dan Hari Raya Idulfitri 1445 H.

Kondisi makro ekonomi tersebut memberikan tantangan bisnis bagi perusahaan dan berdampak pada penurunan volume penjualan semen perseroan di Indonesia sebesar 10% dibandingkan kuartal 1-2023.

"Namun, kami berhasil mencatatkan pendapatan yang relatif stabil sebesar Rp 2 triliun didukung oleh anak usaha yang mencatatkan kinerja positif dan bertumbuh," ungkapnya.

Pasar semen domestik diharapkan mengalami tren pemulihan di sisa 2024  didukung oleh perekonomian yang akan tumbuh solid terutama kepastian dalam aspek ekonomi dari transisi pemerintahan baru untuk melanjutkan akselerasi keberlanjutan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pembangunan infrastruktur yang lebih merata di seluruh wilayah. 

"Biaya–biaya industri diperkirakan akan mulai melandai sepanjang tahun ini terutama normalisasi dari harga komoditas batu bara yang akan memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan," pungkasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Semen Merah Putih Diganjar Rekor MURI


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler