Hasil ini menyebabkan lawannya di perempat final, Bayern Munchen, menjadi tim yang akhirnya lolos ke semifinal lewat aturan gol tandang
BACA JUGA: Hadapi MU, Robben Berharap Dimainkan
Menang 2-1 dalam laga leg pertama di kandangnya, Bayern unggul dalam hal mencetak gol di kandang lawan, kendati total selisih gol kedua tim (agregat) adalah 4-4.Dengan hasil itu pula, berarti telah dipastikan tim-tim yang mewakili empat negara - Spanyol, Italia, Jerman dan Prancis - di partai semifinal, yang leg pertamanya bakal berlangsung 20 dan 21 April mendatang
Barca maju dengan meyakinkan setelah di leg kedua perempat final menaklukkan Arsenal dengan 4-1, sementara Inter kembali menang tipis 1-0 atas CSKA Moskow
BACA JUGA: Janji KO Dua Petinju Gaek
Sementara bakal lawan Munchen dari Prancis, akhirnya dipastikan adalah LyonDalam pertandingan di stadion Old Trafford yang terbilang 'angker' tadi malam, MU awalnya terlihat seolah bakal sukses menekuk Bayern
BACA JUGA: Tercepat, tapi Belum Nyaman
Dua gol bahkan seolah terasa mudah sekali dicetak oleh para pemain MU di menit-menit awal, yakni dari kaki Darron Gibson menit ke-3 dan Nani (menit ke-7)Ini agaknya ada pengaruhnya dengan mental para pemain Bayern yang sedikit tegang di awal-awal game, plus perhatian berlebihan pada bintang MU Wayne Rooney yang bahkan tak memberi kontribusi apapun.Usai skor 2-0 itu, pertandingan berlanjut dengan irama yang lebih menarik, dengan Bayern yang mulai berani keluar demi mencari gol balasanDalam hal ini, peran Franck Ribery dan Arjen Robben di kedua sisi penyerangan Bayern tampak kian diaktifkanSementara MU juga tak kalah taktisnya dalam bermain, serta tampak sedikit lebih berhasil menguasai lapangan ketimbang tamunya.
:TERKAIT Adalah Nani lagi, yang kemudian seolah nyaris memupus harapan Bayern untuk bangkit, lewat golnya di menit ke-41Hingga para pendukung Setan Merah di markasnya itupun bersorak luar biasa penuh kegembiraanNamun Ivica Olic tak ingin terpengaruh dengan hal itu, dan mencetak gol pemberi harapan hanya selang dua menit kemudian ke gawang MUSkor 3-1 pun lantas bertahan hingga turun minum.
Babak kedua berlangsung dengan situasi yang berbalikDiawali dengan inisiatif lebih ofensif dari para pemain Bayern, sebuah momen penentu lantas terjadi pada menit ke-50, ketika Rafael dari MU melakukan pelanggaran yang tak perlu dengan menarik badan Ribery yang sedang menggiring bolaIni otomatis menghasilkan kartu kuning kedua baginya, sekaligus pengusiran ke luar lapangan.
Praktis, MU lantas harus siap dengan segala resiko, dengan memaksimalkan 10 pemainnya demi menghadapi serangan-serangan Bayern yang memang terus meningkatSalah satu yang kemudian dilakukan pelatih MU Sir Alex Ferguson dalam hal ini, adalah dengan menarik Rooney dan memasukkan John O'Shea di barisan pertahananSementara Bayern, otomatis memang mulai menguasai permainan, dengan nyaris tak henti mengurung pertahanan MU.
Gol yang ditunggu-tunggu pendukung Bayern, akhirnya hadir juga pada menit ke-74, tepatnya lewat kaki Arjen RobbenSebuah tendangan volley brilian lewat kaki kirinya, dilesakkan tepat di depan posisi gawang MU, serta meluncur masuk persis ke pojok rendah sebelah kanan kiper Edwin van der Saar, tanpa bisa terjangkau oleh kiper jangkung itu.
Skor 3-2 yang membuat Bayern berada di posisi unggul ini, jelas tak diingini oleh Ferguson, yang lantas memasukkan lagi dua penyerangnya, Dimitar Berbatov dan Ryan GiggsSementara Louis van Gaal dari Bayern yang sebelumnya sudah lebih dulu mengganti Robben dengan Hamit Altintop, berikutnya juga mengganti Olic dengan Danijel Pranjic yang cenderung bertahanApapun itu, skor nyatanya tak berubah hingga peluit akhir berbunyi, yang kontan menuntaskan perjalanan MU di Liga Champions kali ini.
Lalu, apa komentar Ferguson terhadap (hasil) pertandingan ini? "Momen kuncinya adalah ketika harus kebobolan satu gol tepat menjelang istirahat, serta seorang anak muda (Rafael) yang harus diusir keluar lapangan," ujarnya kepada ITV1, sebagaimana dikutip situs CNN"Butuh sebuah gol luar biasa untuk bisa memenangi pertandingan seperti ini - (dan) itu adalah sebuah tendangan yang mantap oleh Robben," tambah Ferguson pula, tanpa sungkan memuji gol dari striker asal Belanda itu.
Sementara dalam pertandingan lainnya di Bordeaux, keinginan keras untuk membalikkan keadaan sesungguhnya juga dimiliki oleh tim tuan rumahNamun, sebagaimana dilaporkan lewat live commentary di situs UEFA.com, perlawanan keras pun dihadirkan oleh tamunya, Lyon, yang berada dalam posisi unggul karena pada leg pertama telah menang 3-1.
Harapan untuk bisa membalas kekalahan besar itu sempat muncul di kubu Bordeaux, ketika Marouane Chamakh berhasil mencetak gol pada menit ke-45Namun hingga memasuki babak kedua, tak ada gol tambahan yang bisa mereka raih, karena meski serangan demi serangan dilakukan, Lyon mampu menahannya kendati harus bermain cenderung lebih keras - terbukti dari empat kartu kuning buat Lyon di babak ini sajaHasil akhir, 1-0 tak berubah untuk Bordeaux, yang sudah cukup menguntungkan untuk Lyon maju ke semifinal.
Berikutnya, di partai semifinal pertama yang bakal dimainkan Selasa (20/4) malam mendatang waktu setempat, atau Rabu (21/4) dinihari WIB, sesuai undian yang sudah ditarik sebelumnya, Inter akan lebih dulu menjadi tuan rumah bagi tamunya, tim favorit BarcelonaLantas esoknya, Bayern bakal menjamu Lyon, yang akan diikuti oleh leg keduanya enam hari kemudian, sebelum akhirnya semifinal ditutup dengan partai Barca-InterSekadar informasi tambahan, yang cukup menarik dari komposisi semifinalis ini adalah, Inter dan Barca sebenarnya berada dalam grup yang sama pada babak penyisihan grup Liga Champions tahun ini (grup F), dengan Barca muncul sebagai juara grup dan Inter runner up-nyaSementara Bayern (grup A) dan Lyon (E), adalah juga sama-sama sebagai runner up di grupnya masing-masing(ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rooney Diamankan, Drogba Dipaksakan
Redaktur : Tim Redaksi