Seminggu Penembakan Christchurch, Azan Bakal Berkumandang di Seantero Selandia Baru Besok

Kamis, 21 Maret 2019 – 12:45 WIB
Pemakaman pertama korban penembakan di Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters

jpnn.com, CHRISTCHURCH - Enam bulan lalu, Khaled Mustafa tiba di Selandia Baru. Dia dan keluarganya melarikan diri dari kecamuk perang di Syria. Namun, justru di negara yang diangankannya aman itulah dia dan putranya, Hamza, dibantai.

Kemarin, Rabu (20/3) jenazah ayah dan anak itu akhirnya dikebumikan di pemakaman Memorial Park. Ratusan orang menghadiri upacara pemakaman tersebut.

BACA JUGA: Pujian Tantowi untuk Empati PM Jacinda bagi Umat Islam Pascateror Masjid

"Saya tak bisa mengatakan betapa sulitnya ini, sebuah keluarga datang ke sini agar selamat dan seharusnya mereka aman di sini," ujar Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern seperti dilansir Reuters.

BACA JUGA: Kisah Heroik Abdul Aziz Nekat Melawan Peneror Masjid Selandia Baru

BACA JUGA: Mendadak Jutawan, Egg Boy Bantu Korban Penembakan di Selandia Baru

Khaled dan Hamza adalah korban pertama yang jenazahnya dikembalikan setelah serangan di dua masjid Christchurch pada Jumat (15/3). Pembantaian itu merenggut 50 nyawa dan melukai puluhan lainnya.

Ardern mengungkapkan, untuk menunjukkan dukungan pada umat Islam yang datang ke masjid untuk salat Jumat, azan besok akan disiarkan secara nasional. Selain itu, ada momen 2 menit untuk mengenang para korban. Saat ini bekas-bekas tembakan peluru di Masjid Al Noor juga telah dibersihkan.

BACA JUGA: Kisah Heroik Abdul Aziz Nekat Melawan Peneror Masjid Selandia Baru

PM ke-40 itu juga datang ke Cashmere High School di Christchurch. Dua siswa di sekolah tersebut menjadi korban tewas. Yaitu, Hamza dan Sayyad Milne. Tariq Omar yang merupakan alumnus sekolah tersebut juga meninggal dunia. (sha/c25/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyebar Video Penembakan di Selandia Baru Terancam 14 Tahun Penjara


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler