Semoga Tidak Ada Ketegangan Antara NU dan Muhammadiyah soal Full Day School

Minggu, 02 Juli 2017 – 21:53 WIB
Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi mengimbau pemerintah agar menciptakan kesejukan dalam menghadapi tahun ajaran baru.

Apalagi, di kalangan masyarakat kecurigaan di antara dua unsur kekuatan umat Islam Indonesia, yaitu Muhammadiyah dan NU sangat terasa terkait wacana lima hari sekolah yang kondang full day school.

BACA JUGA: Jelaskan PPK di Pesantren, Muhadjir Pastikan Madrasah Diniah Makin Kuat

"Kalau mau jujur, saling curiga antara NU dan Muhammadiyah sangat terasa terutama di kalangan bawah," kata Zainut saat dihubungi, Minggu (2/7).

Di kalangan elite, lanjutnya, mungkin bisa memahami kebijakan lima hari sekolah. Selain itu, kalangan elite juga tidak begitu merasakan sikap salin curiga di masyarakat bawah soal full day school.

BACA JUGA: Siapkan Aksi Demonstrasi sambut Penerapan Sekolah Lima Hari

Namun, kalangan bawah saling mencurigai bahwa ada maksud terselubung di balik kebijakan tersebut. Sebab, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah.

"Yang dari NU curiga ini ada rekayasa dari Muhammadiyah karena tidak protes dengan lima hari sekolah. Demikian sebaliknya dari Muhammadiyah curiga ada maksud tertentu NU karena getol menolak program Mendikbud," tuturnya.

BACA JUGA: Lima Hari Sekolah Tidak Ubah Struktur Kurikulum 2013

Untuk menghilangkan rasa curiga, lanjutnya, pemerintah memang harus menyatukan ormas serta pihak-pihak terkait. Dengan demikian kebijakan yang digulirkan bisa mengaver seluruh kepentingan masyarakat.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemdikbud: Lima Hari Sekolah Bukan Full Day School


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler