Sempurna, Jika 1 Juni Resmi Jadi Hari Lahir Pancasila

Minggu, 01 Mei 2016 – 23:43 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dalam Apel Akbar Hari Lahir NU ke-93 di Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (30/4) malam. Foto: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com - SURABAYA - Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR, Ahmad Basarah mengapresiasi langkah Nahdlatul Ulama (NU) yang telah secara resmi mengusulkan agar pemerintah menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Terlebih, usul NU tentang 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila itu bukan tanpa dasar, tetapi sudah melalui proses kajian akademik.

Basarah mengatakan, jika pemerintah telah resmi menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila maka hal itu akan melengkap dokumen ketatanegaraan tentang konstitusi. Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan 18 Agustus sebagai Hari Konstitusi. Penetapan itu berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 2008.

BACA JUGA: Dikabarkan Ada Tebusan untuk WNI, Ini Reaksi Menteri Retno

Wakil sekretaris jenderal PDIP itu menjelaskan, Hari Konstitusi didasarkan pada pertemuan Pantia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau (PPKI) pada 18 Agustus 1945 yang untuk pertama kalinya mengesahkan UUD 1945 sebagai konstitusi Indonesia. Namun, pada 1 Juni 1945 juga untuk pertama kalinya muncul istilah Pancasila sebagaimana disampaikan Bung Karno di hadapan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945.

“Dengan demikian akan semakin sempurnalah jika tanggal 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila melalui sebuah keputusan presiden,” kata Basarah di Surabaya, Minggu (1/5).

BACA JUGA: Setelah 10 WNI Bebas, Ini Saran Pengamat Buat Pemerintah

Sedangkan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, usulan PBNU tentang 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila merupakan terobosan penting. Menurutnya,  NU telah membuat pijakan penting tentang upaya untuk menjadikan 1 Juni secara resmi sebagai Hari Lahir Pancasila.  

“Bu Megawati (ketua umum PDIP, red)  memberi apresiasi luar biasa atas sikap nahdliyin terhadap Pancasila.  Bahkan mereka membuat naskah akademiknya. Ini adalah findamen untuk menata ke depan,” ucapnya.

BACA JUGA: Bachtiar Ali: Jangan Bermimpi Mengubah Pancasila

Sebelumnya, Basarah dan Hasto ikut mendampingi Megawati menghadiri Apel Akbar Hari Lahir NU ke-93 di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (30/4). Dalam apel yang dihadiri belasan ribu nahdliyin dan elemen masyarakat lainnya itu, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyerahkan hasil kajian tentang 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila ke Megawati.

Menurut Ketua PWNU Jawa Timur, KH Muttawaqil Alallah, belum adanya Hari Lahir Pancasila merupakan hal ironis. Di saat Hari Buruh dan proklamasi kemerdekaan diperingati setiap setahun sekali, justru Indonesia tak punya hari khusus untuk memperingati kelahiran dasar negara.

“Bayangkan, Hari Buruh saja kita peringati, hari proklamasi juga kita peringati. Kok hari lahirnya Pancasila tidak pernah kita peringati?” ujarnya di hadapan peserta Apel Akbar Hari Lahir NU ke-93/

Sedangkan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf yang menjadi komandan pada apel akbar itu menegaskan, pihaknya akan mengawal upaya menjadikan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.  Gus Ipul -sapaannya- menambahkan, apel akbar itu juga menjadi bukti kekompakan antara kalangan nahdliyin dan nasionalis dalam memperjuangan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.

Bukti adanya kekompakan nasionalis dan nahdliyin itu terlihat dari ribuan laskar ABM atau Anak Buah Megawati berpakaian merah putih  yang menghadiri apel akbar itu. Di arena yang sama juga ada ribuan santri dan ABG alias Anak Buah Gus Dur yang juga setuju agar 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila.

"Dari Jawa Timur akan kita akan kawal penetapan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila,” ujarnya di hadapan Megawati, Said Aqil dan para rombongan DPP PDIP seperti Ketua DPP PDI Perjuangan, Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, serta anggota Fraksi PDIP DPR RI, Ario Bimo dan Diah Rieke Pitaloka.(ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Serikat Buruh: PP Pengupahan Tabrak Undang-undang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler