jpnn.com - jpnn.com - Kabupaten Batang, Jawa Tengah, termasuk salah satu daerah yang menggelar pilkada 15 Februari 2017.
Fraksi-fraksi yang ada di DPRD Kabupaten Batang meminta semua pihak untuk menahan diri dan menjaga suasana kondusif memasuki masa tenang yang akan dimulai 12 Februari.
BACA JUGA: Amanat UU, 15 Februari Hari Libur
Hal itu salah satunya bisa dilakukan dengan tidak melakukan pengerahan massa ataupun menggelar kegiatan yang melibatkan orang dalam jumlah besar di tempat publik.
Pasalnya, hal itu rawan dimanfaatkan atau didomplengi untuk kepentingan politik, ataupun rawan terjadi gesekan diantara pendukung Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati.
BACA JUGA: Berani Menyoblos Dua Kali, Penjara Menanti
"Semua pihak kami harapkan bisa menahan diri. Jangan ada pengerahan massa dengan dalih apapun pada masa tenang nanti. Mari jaga kondusifitas Kabupaten Batang ini agar tetap damai dan tenang seperti selama ini," ujar Ketua Fraksi PDI-P Perjuangan DPRD Batang, Tofani Dwi Arianto, kemarin.
Tofani menjelaskan, pemerintah maupun Kapolri dan juga pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) serta Komisi Pemilihaan Umum (KPU) telah dengan tegas menyatakan agar tidak ada pengerahan massa di masa tenang.
BACA JUGA: Panas! Massa Pendukung Pasangan Calon Bentrok
Bahkan pihak kepolisian siap mengambil tindakan tegas bila ada pihak-pihak yang tetap bersikeras melakukannya, termasuk adanya ancaman pidana bila memang ditemukan adanya indikasi kampanye ataupun menjurus ke hal-hal yang bisa menimbun gesekan.
"Pemerintah, Kapolri, Bawaslu Pusat dan juga KPU Pusat sudah dengan tegas meminta tidak adanya pengerahan massa, jadi jajaran yang ada di bawahnya juga harus bisa dengan tegas melaksanakan instruksi tersebut," jelas Tofani yang diamini Ketua Fraksi PPP, Nur Faizin.
Ketua Fraksi Partai Golkar, Sri Umami menambahkan, apapun dalih dalam sebuah pengerahan massa, jika dilakukan pada masa jelang pemungutan suara akan sangat rentan disusupi kegiatan politis untuk mensukseskan pasangan calon tertentu.
Karena itulah, untuk mengantisipasi adanya pihak yang memanfaatkan, maka lebih baik tidak ada kegiatan pengerahan massa.
"Mari kita semua menahan diri. Jangan lakukan hal-hal yang nantinya akan bisa merugikan semua pihak, terutama masyarakat luas. Ini daerah kita, mari kita jaga bersama," lanjut Sri Umami.
Ketua Fraksi PAN dan PKS, Yuswanto juga ikut mengimbau agar iklim kondusif yang telah terjaga selama tahapan Pilkada yang sudah dilalui, bisa tetap terjaga hingga pelantikan bupati terpilih nantinya.
"Menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama untuk menjaga kondusifitas daerah. Dan seluruh jajaran warga Kabupaten Batang, termasuk aparatur sipil negara (ASN) mempunyai kewajiban untuk mewujudkan Pilkada yang Jujur dan Adil (Jurdil) serta langsung, umum, bebas dan rahasia (Luber). Jangan melakukan hal-hal yang bisa menimbulkan sesuatu yang tidak kita inginkan bersama," beber Yuswanto, seperti diberitakan Radar Pekalongan (Jawa Pos Group).
Seluruh ketua fraksi pun meminta kepada aparat terkait untuk mengambil tindakan tegas, jika ada pihak-pihak yang memang ingin menggelar kegiatan yang berwujud pengerahan massa dalam jumlah besar di tempat publik, dan menjurus pada kegiatan kampanye terselubung.
Hal itu diperlukan guna menjaga iklim kondusif jelang pemungutan suara yang tinggal beberapa hari lagi.
"Mari sukseskan Pilkada Kabupaten Batang yang Luber dan Jurdil. Dan semua Paslon yang ada harus siap menang dan juga siap kalah. Siapapun yang terpilih nanti harus kita dukung, karena dia merupakan pilihan rakyat Batang," tandas Tofani didampingi beberapa ketua fraksi lainnya. (don)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sylvi Ingatkan Pilih Yang Berkerudung
Redaktur & Reporter : Soetomo