Semua Tokoh Agama Berkumpul Doakan Pemilu Damai

Selasa, 29 Januari 2019 – 19:02 WIB
Tokoh agama berkumpul di Kampung Pancasila. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Jelang pesta demokrasi Pemilu 2019, warga Kampung Sawah, Bekasi, Jawa Barat merasa terpanggil untuk terus menyuarakan Bhinneka Tunggal Ika melalui doa bersama.

Kegiatan-kegiatan yang mengedepan kebersamaan semua lapisan masyarakat ini dilakukan setelah kampung itu ditetapkan sebagai kawasan percontohan kerukunan antarumat beragama atau Kampung Pancasila.

BACA JUGA: Di Desa Tempur, Masjid dan Gereja Berhadapan, Jarak 5 Meter

Pada momentum kumpulan tokoh agama disatukan untuk mendoakan Pemilu 2019 agar berjalan damai dan tertib, sesuai dengan tujuannya.

Kegiatan doa bersama ini digagas oleh Forum Komunikasi Gereja-gereja Jatimurni (FKGJ) yang merupakan wadah komunikasi dari 14 Gereja yang ada di kawasan Kampung Sawah, Bekasi, Jawa Barat dengan melibatkan sejumlah tokoh agama dan masyarakat, serta pemerintah setempat.

BACA JUGA: PPATK Diminta Serahkan 44 Nama Tokoh Agama ke Aparat Hukum

Kegiatan berlandaskan Pancasila sekaligus doa bersama ini dilangsungkan di sela perayaan Natal Gabungan FKGJ 2018 di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pondok Gede, Jatimurni, Bekasi, Jawa Barat.

Doa Bersama yang digelar pada pembukaan acara Natal Gabungan FKGJ 2018 ini memiliki tujuan untuk mewujudkan damai dengan menjalin kemitraan di tengah keragaman atau perbedaan.

BACA JUGA: PPATK Endus Transaksi Mencurigakan 44 Tokoh Agama

“Sebagai bagian dari warga Kampung Sawah, kita (warga Jatimurni) wajib mendukung berbagai kegiatan yang mengarah pada memperkuatnya persatuan dan kesatuan serta kerukunan di Kampung Sawah. Saya hadir di sini juga diharapkan mampu memberikan contoh bagi warga Jatimurni untuk terus mengedepankan kebersamaan dan kerukunan,” kata Lurah Jatimurni, Muhamad Ali saat mengikuti acara itu.

Sejumlah tokoh agama dan perwakilan pemerintahan hadir saat pembukaan Natal Gabungan FKGJ 2018 itu sebagai perwujudan kebersamaan dan kerukunan warga Kampung Sawah, Bekasi, Jawa Barat.

Di antaranya ada KH. Rahmaddin Afif Pimpinan Yayasan Pendidikan Fisabililah (Yasfi), Lurah Jatimurni, Muhamad Ali, Kasi Trantib Kecamatan Pondok Melati, Yasin Kurnia mewakili Camat Pondok Melati, serta perwakilan dari Gereja Katolik St. Servatius, Pastur F.X. Widoyoko SJ dan Matheus Nalih (Dewan Paroki), perwakilan dari Gereja Kristen Pasundan

(GKP), Pdt. William Alexander, S.Si (Teol), dan perwakilan serta undangan Jemaat dari belasan gereja-gereja lainnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Natal Gabungan FKGJ 2018, yang juga Vikaris Pendeta GKJ Pondok Gede, Sektiyono Pinto Nugroho mengatakan gagasan utama dari kegiatan ini adalah berangkat dari situasi kerukunan antarumat beragama yang sudah terwujud di Kampung Sawah yang perlu untuk terus dirawat.

"Maka FKGJ memiliki kerinduan untuk merayakan Natal dengan menciptakan momentum kebersamaan pemerintah dan umat beragama lain untuk turut serta merawat kerukunan di Kampung Sawah dan juga mendukung Pemilu 2019 yang "damai," ujar Sektiyono.

Dia mengatakan isu intoleransi agama seringkali dikaitkan dengan pilihan politik, ditambah lagi dengan berita bohong atau hoaks yang bisa memprovokasi masyarakat.

Karena itu sudah semestinya semua elemen masyarakat dan umat beragama memiliki kesadaran bersama untuk tetap memelihara perdamaian dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Khususnya menjelang Pemilu 2019 ini.

Di sisi lain, Ketua Majelis GKJ Pondok Gede tuan rumah acara itu, Baskoro Rianda mengatakan, Gereja ingin hadir dalam setiap kegiatan yang dilakukan di masyarakat sebagai agen pembawa damai.

Itu artinya gereja siap terlibat hadir dalam setiap perayaan, kesulitan, tantangan yang dihadapi oleh masyarakat termasuk menjadi agen pembawa damai dalam kegiatan yang mendukung program positif pemerintah," pungkasnya. (mg9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Toleransi, Pastor dan Para Ibu Muslimah Nobar Pesparani


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler