jpnn.com - FAKFAK – Senator atau anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Mervin Sadipun Komber mengajak semua pihak berusaha dengan berbagai cara untuk menyelesaikan permasalahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sebab dalam kasus KDRT, posisi perempuan dan anak sangat dirugikan.
“Kasus KDRT di Tanah Papua sangat tinggi sehingga perlu berbagai cara untuk mengatasinya,” ujar Mervin saat menjadi pembicara diskusi di Aula Paroki Santu Paulus Wagom, Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat, Kamis (12/5) pekan lalu.
BACA JUGA: Oalah! Penduduk di Daerah Ini Banyak yang Belum Punya e-KTP
Diskusi ini mengambil tema Meminimalkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Melalui Gereja, juga menghadirkan pembicara yakni Pastor Steven Langitan (Pastor Paroki Wagom), Imelda Nasira selaku Ketua Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Kota bersama Diana L (Ketua WKRI Merapi) dan BR. Ginting (Ketua WKRI Wagom).
Dalam paparannya, Pastor Steven mengungkap banyak pasangan suami dan istri (pasutri) yang belum menikah. Karenanya, dia mengusulkan perlu dilakukan nikah massal untuk warga masyarakat yang belum menikah.
BACA JUGA: Anjing Pelacak Dikerahkan ke Air Terjun Dua Warna
“Ini penting diperhatikan karena menyangkut status kewarganegaraan seperti akte kelahiran anak,” kata Pastor Steven.
Sementara itu, Imelda Nasira memaparkan tentang tingginya tingkat kekerasan seksual pada anak. Hal tersebut terjadi akibat tidak adanya perhatian keluarga terhadap kepada anak-anak.
BACA JUGA: Cegah Kerusuhan di Lapas, Yasonna Hanya Minta Ini Dijaga
Hal senada disampaikan Diana, Ketua WKRI Merapi. “Pemerintah harus serius mensosialisasikan bahaya sex pranikah. Ini penting untuk mencegah penyakit menular seksual,” tandas Diana.
Sedangkan BR Ginting mendesak DPD RI untuk segera memberlakukan aturan yang berat bagi predator anak. Ia juga berharap agar gereja melakukan kegiatan yang intinya mengajak warga untuk saling menghargai dan toleransi,” katanya.
Pada bagian akhir diskusi tersebut telah menyepakati beberapa kegiatan bersama antara Senator Mervin dengan WKRI Kabupaten Fakfak.
Setelah sesi tanya jawab, menurut Mervin, diakhiri dengan Deklarasi Setop Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat oleh Senator Mervin bersama WKRI Kabupaten Fakfak.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PILU! Dipukul dan Dipecat Gara-gara Kucing Majikan Mati
Redaktur : Tim Redaksi