Sendirian di Rumah, Tiba-tiba Disatroni Bandit Bertubuh Besar, Siswi SMP Ini hanya Bisa Menangis

Jumat, 04 September 2020 – 01:07 WIB
Ilustrasi POlice line. Foto: AFP

jpnn.com, BANDUNG - Seorang siswi SMP bernama Detiaputri Liviana, warga jalan Cicalengka, Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat, menjadi korban perampokan, Kamis (3/9) siang hari.

Saat ditemui di rumahnya, belia yang baru duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 3 ini, masih terlihat trauma.

BACA JUGA: Bripka Adhi Pradana Meregang Nyawa Ditusuk, Kondisinya Mengenaskan

Ia hanya dapat diajak berbincang dari balik pintu besi dengan kondisi digembok.

“Kejadiannya kemarin jam 11 siangan. Yang diambil HP sama uang,” kata Deti, saat ditemui di rumahnya, Kamis (3/9).

BACA JUGA: Diduga Gelapkan Uang Sebesar Rp1,7 Miliar, Oknum Polisi DS Dilaporkan ke Polda

Waktu kejadian itu, ia tinggal di rumah seorang diri. Ia masih ingat betul pria yang menyatroni rumahnya itu.

Pria tersebut berperawakan besar tinggi, berkepala plontos. Namun ia tidak dapat melihat wajah pelaku, karena pria tersebut menggunakan masker dan tubuhnya berbalut jaket kulit.

BACA JUGA: Dukun Tipu Teman Sendiri, Janji Beri Uang Rp500 Juta dan Putrinya Bertambah Cantik, Oh Ternyata

“Saya sendirian di rumah. Ayah berdagang susu kedelai keliling. Sementara dua kakak bekerja di salah satu mal di Bandung. Ibu merantau ke Jakarta,” jelasnya.

Saat kejadian, awalnya dia lagi mencari HP buat ngerjain tugas. Pas keluar kamar, saya liat orang itu (pelaku) sudah di teras rumah sambil pegang HP.

“Jadi saya kaget ada orang, lalu dia nyamperin saya sambil pegang dagu,” terang Deti.

Saat kejadian itu terjadi, ia hanya bisa menangis. Namun kondisi sekitar rumah juga sepi. Meski rumahnya berada di gang sempit, kondisi gang tersebut memang sepi.

Bahkan pelaku, hanya memegang kepala korban lalu pergi.

“Dia gak bilang apa-apa. Setelah pegang kepala saya, dia langsung pergi,” katanya.

Usai kejadian, dalam kondisi menangis ketakutan ia beranjak dari rumahnya ke rumah temannya untuk meminta antar ke tempat dagang ayahnya.

“Kalau lapor polisi mah belum,” ucapnya.

Deti mengaku, ponsel yang diambil merupakan pemberian ibunya yang tengah merantau ke Jakarta.

Ponsel tersebut, digunakannya untuk sekolah online. Ia masih kebingungan untuk mengerjai tugas dan absen sekolahnya.

BACA JUGA: Suami Bawa Istri ke Rumah Sakit Usai Babak Belur Dianiaya, tetapi sudah Terlambat

“Itu hp belum setahun di kasih mama. Sekarang pakai HP bapa dulu buat absen sama buat nanya tugas ke temen,” terangnya.
(arf/pojoksatu)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler