Sengit Lawan Rudy Gunawan, Theodorus Ginting Juara One Pride Pro Never Quit

Minggu, 28 Juli 2019 – 12:26 WIB
Theodorus Ginting menjadi juara baru kelas welterweight One Pride Pro Never Quit MMA setelah mengalahkan Rudy Gunawan dalam Fight Night ke-30 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (27/7). Foto: One Pride

jpnn.com, JAKARTA - Theodorus Ginting menjadi juara baru  kelas welterweight One Pride Pro Never Quit MMA setelah mengalahkan Rudy Gunawan dalam Fight Night ke-30 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (27/7).

Singa Karo, julukan Ginting, memaksa sang juara bertahan Rudy menyerah di atas oktagon pada ronde pertama.

BACA JUGA: One Pride Pro Never Quit Sajikan Partai Terpanas Sepanjang Sejarah

Ahong, sapaan karib Rudy, yang dijuluki KOKO (King of KO) yang belum terkalahkan di One Pride Arena sempat membuat Theo Ginting terjatuh di ground.

BACA JUGA: One Pride Pro Never Quit Sajikan Partai Terpanas Sepanjang Sejarah

BACA JUGA: Fight Night One Pride Pro Never Quit: Rudy Gunawan vs Theodorus Ginting Bakal Panas

Dia juga melakukan serangan kilat bertubi-tubi di atas tubuh Theo yang sempat tak berdaya menghadapi serangan dari pemegang Dan-4 yuyitsu Jepang itu.

Upaya Ahong untuk mengalahkan Theo dengan teknik memiting lawan dalam pertarungan bawah mengalami kesulitan.

BACA JUGA: One Pride Pro Never Quit Fight Night 29 Dijamin Sengit

Ambisi Ahong memenangi pertarungan bawah ini justru menguras tenaganya dan menjadi bumerang baginya.

Theo justru mampu membalikkan keadaan. Dia berganti yang menguasai Ahong, membuat posisi sang juara bertahan menjadi di bawah sekaligus sasaran empuk.

Beberapa detik jelang babak pertama berakhir, sebuah pukulan Theo masuk telak dan membuat Ahong tak sadar.

Wasit pun menghentikan laga dengan keputusan kemenangan TKO untuk Theo dengan teknik ground and pound.

“Harus saya akui pukulan Ahong sangat kuat sehingga dia mampu menjatuhkan saya di awal ronde. Namun, saya berusaha bertahan dari serangan Ahong, “ ujar Theo.

Theo mengakui kemampuanya bertahan dari serangan Ahong tak lepas dari program latihan yang dijalaninya selama ini.

Sebab, dia sudah terbiasa menghadapi serangan seperti apa pun, termasuk yang brutal. Bahkan dirinya sempat masuk rumah sakit sampai enam kali akibat tempaan latihan keras tersebut.

“Saya memang sengaja memancing emosi Ahong dalam pertarungan ini. Saya menyadari secara power  kalah jauh dari Ahong. Faktor emosi yang membuat Ahong kalah dalam pertarungan ini,” tandas Theo.

Sementara itu Ketua Umum Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI), Ardiansyah Bakrie menilai laga Ahong versus Theo di Fight Night 30 merupakan yang terbaik dari seluruh pementasan One Pride MMA.

“Saya berharap konsep baru ini membuat penonton puas. Bagi saya pribadi, ini pertarungan yang luar biasa. Saya juga berencana untuk mencarikan lokasi pertarungan yang lebih besar lagi. Misalnya Istora Senayan, jika animo penonton terus meningkat nantinya” tandas  Ardi Bakrie.

Pada pertarungan lain, Gunawan sukses mempertahankan gelar strawweight di ajang One Pride Pro Never Quit Fight Night 30. Gunawan mengalahkan Edowar "Joker" Virnanda.

Dalam laga ini, Gunawan memang tampil dominan dan dinyatakan sebagai pemenang di ronde kedua pada menit ke-5. Dia mendapatkan kemenangan tap out dengan teknik rear naked choke.

Sementara itu, Jeka Saragih tampil luar biasa mempertahankan gelar Lightweight usai menundukkan Hendrik Tarigan.

Jeka langsung melayangkan pukulan demi pukulan terhadap Hendrik. Hendrik sama sekali tak bisa melakukan perlawanan.

Jeka langsung diyatakan sebagai pemenang. Dia meraih kemenangan tap out menggunakan teknik rear naked choke.

Dia hanya butuh waktu satu menit lewat sebelas detik untuk mempertahankan sabutk lightweight miliknya. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Manjakan Penggemar, One Pride Luncurkan Fitur Terbaru


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler