JAKARTA—Aksi kekerasan bersenjata yang terjadi beberapa waktu lalu di Aceh masih belum terungkap siapa pelaku dan apa motifnyaNamun demikian Polri menduga salah satu penyebab kekerasan bersenjata tersebut karena masih banyaknya peredaran senjata sisa Konflik Aceh di masyarakat.
‘’Jadi ini juga memerlukan penyelidikan lebih lanjut lagi
BACA JUGA: Polisi Dalami Perawatan Jembatan Kukar
Bisa saja ini terkait dengan ketika dulu di Aceh banyak beredar senjata-senjataSeperti diketahui Minggu (4/12) malam, penembakan terjadi terhadap sejumlah pekerja perkebunan di Krueng Jawa, Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara
BACA JUGA: Gunung Sindoro, Status Waspada
Tiga pekerja perkebunan yakni Hery, Karno dan Sugeng tewas sementara lima lainya dilarikan ke rumah sakitPenembakan ini seolah menyambung peristiwa pelemparan granat di sekitar Wisma Lampriek, di Jalan Teuku Daud Bereueh Banda Aceh, Kamis (1/12) lalu
BACA JUGA: Redam Papua, Polisi Gandeng Toga dan Toda
Saat itu tiga warga harus mendapatkan perawatan karenaluka terkena serpihan granat yakni kakak beradik, Ina (23 Tahun) dan Lia (22 tahun) Ardeman (20 tahun).
‘’Terakhir masih dalam penyelidikan pelaku, termasuk meninggalnya tiga karywan dari PTSatya dari perusahaan kelapa sawit tengah dalam proses penyelidikan,’’ tambahnya.
Banyak spekulasi yang berkembang rentetan teror bersenjata ini terkait dengan proses pemilukada yang tengah berlangsung di AcehNamun demikian Boy Rafli belum bisa menyimpulkan keterkaitan teror ini
dengan pesta demokrasi itu.
‘’Belum bisa menuduh pihak-pihak tertentu yang jelas ini tindakan kekerasan menggunakan snjata apiSenjata apinya diidentifikasi terakhir itu kan AK,’’ pungkasnya.(zul/jpnn).
BACA ARTIKEL LAINNYA... UMK Naik, Pengusaha Tarakan Merasa Terpukul
Redaktur : Tim Redaksi