jpnn.com, ACEH - Upaya pencarian senjata api jenis AK-56 milik anggota Polres Aceh Utara, Bripka Anumerta Faisal, masih terus dilakukan.
Lokasi pencarian di Kuala Jamboe Aye, Gampong Teupien Kuyuen, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara.
BACA JUGA: Pembunuh Bripka Faisal Itu sudah Lama Miliki Senjata Api
Tim Polres Aceh Utara, dibantu tim SAR, Pol Airud Lhokseumawe dan masyarakat belum berhasil menemukan senjata api tersebut.
Pencarian di Kuala Jamboe Aye, sudah mulai dilakukan dengan menyelam selama tiga hari ini, sejak Senin belum membuahkan hasil.
BACA JUGA: Polisi Terus Telusuri Asal Senjata Pembunuh Bripka Faisal
Senjata api itu dirampas kelompok kriminal yang disebut bernama Setan Botak Peureulak dari tangan Bripka Anumerta Faisal.
Sebelumnya, anggota Polres ini ditikam dengan senjata tajam hingga meninggal dunia di Pantai Bantayan, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara pukul 01.00 WIB, Minggu (26/8).
BACA JUGA: Ini Senjata Api Perwira Polisi Penembak Mati Sang Adik Ipar
“Pencarian senjata api yang hilang itu masih terus kita lakukan. Dan untuk berapa hari pencarian belum saya tentukan,” kata Kapolres Aceh Utara, AKBP Ian Rizkian, seperti dilansir Rakyat Aceh hari ini.
Dia berharap, semoga senjata itu dapat ditemukan kembali.
Sementara informasi yang dihimpun Rakyat Aceh, senjata api yang dirampas dari Bripka Anumerta Faisal dipegang Zul. Setelah membunuh anggota polisi itu, Zul bersama rekannya kabur dari lokasi kejadian.
Namun, saat menyeberang Kuala Jamboe Aye, senjata laras panjang yang dipegang terjatuh, sehingga dirinya menancapkan kayu dipinggir kuala sebagai tanda lokasi.
Sayangnya, Zul ketika berhadapan dengan tim gabungan Polda Aceh, Polres Aceh Utara dan Polres Aceh Timur, saat penyergapan melawan petugas. Ia melemparkan granat manggis ke arah anggota polisi, sehingga terpaksa Zul dilumpuhkan dengan timah panas hingga meninggal dunia. (arm/mai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Densus 88 Gerebek Tempat Pembuatan Bom Pipa di Tangerang
Redaktur & Reporter : Budi