jpnn.com - MENGINAP di hotel saat berwisata, barangkali sudah hal biasa bagi sebagian orang. Tapi, menikmati tidur di tengah hutan bisa menjadi sensasi yang luar biasa.
Hal ini yang coba ditawarkan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga dan Desa wisata Serang, Kecamatan Karangreja, serta Objek Wisata Air Bojongsari (Owabong) kepada wisatawan.
BACA JUGA: Misteri Pesona Tersembunyi, Dijaga Buaya Kuning
ADITYA WISNU WARDANA, Purbalingga
Tak perlu khawatir dengan fasilitas yang disediakan. Kemah di tengah hutan juga nyaman seperti layaknya menginap di hotel.
BACA JUGA: Indahnya…Bromo Masih Pamer Kecantikan Kala Siaga
Sensasi paket wisata yang diberi nama Campsite Fourstar, memang menyuguhkan kehangatan tersendiri.
Mereka bisa bercengkerama di tengah kehangatan api unggun, atau menikmati berbagai macam permainan untuk menjalin kekompakan.
BACA JUGA: Dua Siswi SMP I Islam Menorehkan Prestasi, Selamat Ya
Direktur Operasional Perusahaan Daerah (PD) Owabong, Eko Susilo mengungkapkan, untuk uji coba awal pihaknya mengajak sekitar 30 karyawan PD Owabong menginap di tengah hutan pinus di Desa Wisata Serang.
“Paket ini bisa dilakukan di mana saja sesuai keinginan konsumen. Kami menyediakan beberapa tempat seperti di Bumi Perkemahan Munjuluhur, di Desa Wisata Serang, dan di areal taman Goa Lawa. Tidak menutup kemungkinan, kami juga menjajaki kerjasama dengan desa wisata lain seperti Desa Panusupan yang saat ini juga memiliki areal camping ground,” katanya.
Menurut Eko, layanan paket wisata ini tidak berbeda jauh dengan layanan di cottage Owabong.
Yang membedakan, peserta tidur di tenda dan tidak ada fasilitas televisi.
Fasilitas di dalam tenda tetap dibuat nyaman karena dilengkapi kasur busa.
Setiap tenda bisa memuat 4 hingga 5 orang. Untuk sajian jamuan makan, dibawa koki yang biasa memasak di Hotel Owabong dan menyiapkan menu makan malam atau sarapan layaknya di cottage Owabong.
“Untuk menghangatkan suasana di malam hari, disiapkan hiburan sesuai permintaan wisatawan. Bisa organ tunggal, musik keroncong, atau musik jazz. Yang penting wisatawan bisa menikmati suasana malam itu dengan gembira,” ujarnya.
Sajian makan malam juga dibuat plus-plus. Tidak hanya menu makan malam yang disiapkan sekitar pukul 19.00.
Sembari menikmati alunan musik juga disiapkan kambing guling.
Tak hanya itu, lebih malam sedikit juga disiapkan acara bakar jagung dan menikmati wedang ronde.
Eko menuturkan, paket wisata tersebut sehari semalam, atau bisa sesuai pesanan.
Jika sehari semalam, wisatawan mulai datang ke Desa Wisata Serang sekitar pukul 14.00.
Begitu datang, tenda sudah siap. Mereka menikmati makanan kecil khas desa.
Wisatawan kemudian diajak keliling desa untuk menikmati suasana desa yang penuh dengan kebun sayur dan stroberi.
Kegiatan malam hari diisi dengan berbagai permainan untuk menjalin kekompakan.
Pada pagi hari berikutnya, wisatawan diajak trekking menuju bukit Kelir untuk menikmati sunrise dan jalan kaki menyusuri kebun sayur mulai pukul 04.30.
Setelah itu wisatawan kembali diajak menikmati permainan Giantswing di wana wisata Serang.
“Permainan ini untuk menguji adrenalin. Atau yang ingin bermain flying fox atau ATV juga tersedia di kawasan lembah Asri Serang,” kata Eko.
Eko menambahkan, paket wisata ini mulai dijual bulan September. Harga per paket sekitar Rp 300 ribu per orang, atau menyesuaikan beberapa kegiatan atau menu yang dipesan.
Yang jelas, harga paket tidak terlalu mahal dan sebanding dengan sensasi kehangatan hutan yang bisa dinikmati,” tambahnya. (*/sus/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gusmalini, Penemu Mi Labu Kuning, Khasiatnya? Wow
Redaktur : Tim Redaksi