Sentil Yasonna, Arief: Wapres Kiai Ma'ruf Juga Orang Tanjung Priok

Rabu, 22 Januari 2020 – 16:14 WIB
Yasonna Laoly. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono ikut tersinggung dengan pernyataan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, yang menggeneralisasi suatu daerah seperti Tanjung Priok ataupun wilayah lain dengan kriminalitas.

Arief bahkan menyentil Yasonna yang kembali menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju, pemerintahan Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin.

BACA JUGA: Warga Priok Murka, Tunggu Permintaan Maaf Menteri Yasonna Laoly 1x24 Jam, Jika Tidak...

Pasalnya, wakil presiden (Wapres) Ma'ruf juga orang Tanjung Priok.

"Maaf ya Pak Yassona Laoly. Bapak bilang daerah Tanjung Priok itu sarang kriminal. Anda kok enggak mengecek ya, kalau daerah Tanjung Priok yang saya tinggali hampir 30 tahun sudah memiliki dan melahirkan seorang wakil presiden RI yaitu KH Ma'ruf Amin," ucap Arief, Rabu (22/1).

BACA JUGA: Anggota DPR Minta Menteri Yasonna Tarik Pernyataannya

Diketahui, Kiai Ma'ruf yang kelahiran Kresek, Tangerang, Banten, tinggal sejak lama di Jl Deli Lorong 27 Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Karena itu, Arief megingatkan Yasonna hari-hati dalam mengeluarkan pernyataan yang mendiskreditkan masyarakat daerah tertentu.

BACA JUGA: Tak Terima Disebut Kawasan Kriminal, Ratusan Warga Priok Serbu Kantor Yasonna Laoly

"Jadi jangan sembarangan dengan anak Tanjung Priok, hati-hati loh pak. Tanjung Priok yang bapak bilang tempat kriminal tidak pernah sama sekali melahirkan seorang koruptor besar, seperti korupsi pada proyek E-KTP, di mana bapak juga pernah dipanggil KPK untuk jadi saksi," tutur Arief.

Anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra ini juga mengatakan, meskipun dituduh Yasonna sebagai sarang kriminal, Tanjung Priok merupakan daerah yang masyarakatnya hidup tentram, damai, dan saling toleran antaragama dan suku.

"Sekadar bapak tahu, Tanjung Priok sejak orde baru hingga sekarang adalah sarang kader Banteng (PDIP-red), dan Bung Karno, Ibu Mega itu sangat dicintai masyarakat Tanjung Priok. Makanya yang namanya PDI Perjuangan sangat sulit dikalahkan di Tanjung Priok," jelas Arief.

Oleh karena itu, pria yang juga ketua umum FSP BUMN Bersatu ini meminta Menteri Yasonna mencabut pernyataannya yang bikin marah masyarakat Tanjung Priok.

"Tolong cabut pernyataan bapak sebelum kami anak-anak Tanjung Priok melaporkan pada Presiden Joko Widodo untuk Anda dicopot. Dan kami akan berkirim surat pada Ibu Mega untuk memecat Anda sebagai kader PDI Perjuangan," tandas Arief.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler