Seorang Menteri Tidak Bisa Begitu

Jumat, 18 September 2015 – 13:49 WIB
RJ Lino. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - NAMA Richard Joost (RJ) Lino menjadi pusat perhatian publik belakangan ini. Hal ini karena terlihat jelas perseteruannya dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli.

Berikut petikan wawancara reporter JPNN.com Yessy Artada dengan Dirut Pelindo II RJ Lino di Jakarta, Kamis (17/9).  

BACA JUGA: Perjuangan Honorer K2 Masih Panjang

Soal iklan empat halaman yang oleh Rizal Ramli dipermasalahkan?

Soal iklan. Coba kalian (wartawan) lihat dan tanyakan kepada Kompas, berapa kali saya iklan ke Kompas. Mungkin sudah lebih dari 10 kali sejak lima tahun yang lalu, satu halaman saya kasih.

BACA JUGA: Yang Pasti Lumayan Nilainya

Kata Pak Rizal biaya iklan di dua media sampai Rp8 miliar dan pakai uang perusahaan, apa benar?

Nilainya juga sama satu halaman. Lho iklan apa nggak boleh? Gini ya, perusahaan itu ada biaya marketingnya. Iklan itu kan bukan hari ini, saya sudah omongi lebih dari 10 kali iklan seperti itu selama saya di situ.

BACA JUGA: Saya Tahu Kekuatan Honorer K2

Lewat iklan, Pak Rizal menilai Anda mau menghantam dia?

Kalau Pak Rizal Ramli bilang bahwa (saya) hantem dia, saya tidak tahu hantam dari mana, yang mana dihantam? Dan saya tidak ada tujuan untuk itu. Jadi saya bingung sendiri statement seperti itu.

Kenapa iklan soal Pelabuhan Kalibaru, yang pembangunannya kata Pak Rizal masih mangkrak?

New Tanjung Priok itu proyek yang sangat istimewa, investor harus tahu kalau ada proyek yang baru jadi. (Investor) datang ke Indonesia infrastrukturnya ada, jadi menurut saya orang kalau datang ke Indonesia harus tahu infrastruktur di Indonesia kayak apa. Negeri ini tidak ada infrastruktur segede itu. Saya ingin investor tahu bahwa ada investasi besar yang ada di negeri ini, supaya investor yakin infrastruktur ada.

Pembangunan Pelabuhan Kalibaru apa sudah tepat dan efisien?

Kan kalian tahu statement orang-orang yang memiliki statement seperti banker, ketua Kadin, semua sangat postif. Jadi kalau Pak Rizal ngomong gitu, saya tidak tahu.

Soal lain, kabarnya Anda tidak setuju jalur KA masuk ke pelabuhan?

Jadi ada orang ngomong kalau saya nggak ngizinin (jalur KA masuk pelabuhan-red), nggak bener itu! Dua tahun lalu sudah saya sediakan, tinggal pembebasan lahannya saja. Jadi kalau belum beres ya tanya sama yang nyelesaiin itu (pembebasan lahan, red).

Lalu saat Pak Rizal ke pelabuhan untuk mengebor beton untuk jalur KA, kok Anda nggak ada. Bapak dimana waktu itu?

Saya ada di kantor saat itu. Nggak kemana-mana.

Kenapa nggak ikut nimbrung menemani Pak Rizal di pelabuhan?

Tidak ada diskusi dengan Rizal Ramli, saya tidak diundang pas ke Priok. Datang ke rumah saya, hancurin beton saya. Saya sendiri tidak diundang, yang diundang justru junior saya.

Bapak kecewa nggak diundang?

Seorang menteri tidak bisa begitu, wakilnya pemerintah bukan gitu caranya. Saya kan bawahan, kalau saya nggak diundang ngapain datang. Nanti kalau saya diusir gimana?

 Ada niat bicara empat mata dengan Pak Rizal untuk membahas mengenai permasalahan di Pelabuhan Tanjung Priok?

Kalau diundang saya pasti datang. Saya sangat terbuka. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... "Ini Bukan Masalah Posisi Hilalnya"


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler