jpnn.com, BATAM - Kondisi perekonomian di Batam, Kepulauan Riau, sepanjang 2017 belum juga membaik.
Buktinya, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam mencatat hingga Okotber ini sedikitnya ada 36 perusahaan yang gulung tikar alias tutup.
BACA JUGA: Satgas Investasi Paksa Talk Fusion Berhenti Beroperasi
Jumlah ini mengalami peningkatan dari Mei lalu yakni 34 perusahaan.
"Ada dua perusahaan yang sudah mengkonfirmasi akan berhenti beroperasi dalam bulan ini dan tengah memasuki tahap penyelesaian hak karyawan," kata Kepala Disnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti, Jumat (6/10).
BACA JUGA: Wali Kota Ini Kecewa tak Dilibatkan dalam Rapat BP Batam
Dia menyebutkan satu perusahaan Sanmina dalam tahap penyelesaian hak pekerjanya, dari jumlah 190 karyawan, masih ada 21 karyawan lagi yang dalam proses penyelesaian, sedangkan sisanya sudah selesai.
Sedangkan satu perusahaan lainnya yakni Hymold juga telah mengkonfirmasi untuk berhenti beroperasi dalam tahun ini.
BACA JUGA: Anggota DPD: Di Negara Komunis Saja tidak Seperti Ini
"Komunikasi terakhir mereka masih produksi bulan ini, mengenai hak karyawan juga dalam tahap, mayoritas pekerja mereka kontrak semua," ujarnya.
Rudi menyebutkan pihak perusahaan beralasan penutupan ini disebabkan tidak ada lagi pesanan yang masuk, sehingga perusahaan memutuskan untuk menghentikan operasional.
"Tak ada order yang masuk, jadi tak ada pengerjaan," sebutnya.
Disinggung mengenai perusahaan yang baru yang mulai beroperasi tahun ini, Dia menyebutkan ada beberapa tapi masih skala kecil, dan itu tidak menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.
"Tapi kita bersyukur, pembukaan yang dilakukan beberapa perusahaan beberapa waktu lalu memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pencari kerja di Batam," ujarnya.
Rudi menambahkan tahun ini jumlah pendatang yang masuk ke Batam terutama untuk mencari pekerjaan relatif stabil dan jumlahnya tidak terjadi peningkatan yang luar biasa.
“Mereka sudah tahu kondisi Batam," tutup Rudi.(cr17)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Cara Afgan Keep The Money Going
Redaktur & Reporter : Budi