jpnn.com - BELO HORIZONTE - Di International Stadium, Yokohama, 30 Juni 2002, Miroslav Klose hanya tertunduk lesu setelah peluit panjang laga Jerman kontra Brasil di final Piala Dunia dibunyikan.
Saat itu, Jerman dipaksa mengakui ketangguhan Brasil dua gol tanpa balas lewat lesakan sang Phenomenon, Ronaldo.
BACA JUGA: Johan Cruyff Cerca Brasil, Sebut Jerman Tim Terbaik
Kini, 12 tahun berselang, Klose punya kesempatan untuk membalaskan luka itu. Pasalnya, Jerman bakal meladeni Brasil pada semifinal Piala Dunia 2014 di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, Rabu (9/7) dini hari WIB.
Klose merupakan satu-satunya pemain Jerman yang saat ini menghuni sekuat Piala Dunia. Situasi kali ini juga lebih menguntungkan Jerman. Pada 2002 lalu, Jerman kehilangan sang kapten Michael Ballack yang harus menjalani akumulasi kartu. Saat ini, giliran Brasil yang tampil compang-camping karena kehilangan kapten Thiago Silva karena akumulasi kartu kuning dan bomber Neymar yang terkapar akibat cedera punggung.
BACA JUGA: Rekanan FIFA Ditangkap Jual Tiket Palsu Piala Dunia
Kehilangan Silva dan Neymar tentu bakal membuat Brasil kehilangan separuh daya. Hal itu tentu harus dimanfaatkan dengan baik oleh Jerman untuk membalaskan dendam kesumatnya.
Tapi, pelatih Jerman, Joachim Loew mengingatkan anak asuhnya tak jemawa. Pasalnya, absennya dua pemain itu dianggap tak akan mengurangi kekuatan Brasil dalam laga nanti.
BACA JUGA: Neymar Absen, Gelandang Jerman Malah Ketakutan
"Anda tak boleh menganggap absennya Neymar dan Silva sebagai kerugian besar bagi Brasil,” terang Loew di laman Bild.
Loew diyakini bakal menurunkan Per Mertesacker di barisan pertahanan. Sebelumnya, Mertescaker absen ketika Jerman menekuk Prancis pada babak perempat final lalu.
Bastian Schweinsteiger dan Sami Khedira bakal diplot sebagai pivot. Sementara, kapten Philipp Lahm bakal diinstruksikan untuk membantu lini tengah.
Sejak Piala Dunia 2002, kedua tim sudah tiga kali bertemu. Hasilnya, keduanya sama-sama membukukan satu kemenangan. Satu laga lainnya berakhir imbang. Namun, Brasil terlihat sangat superior karena selalu bisa mencetak gol dalam sepuluh laga terakhir kontra Jerman. Tim Samba, julukan Brasil rata-rata menjaringkan 2,2 gol tiap laga.
Jerman juga mengusung ambisi tinggi untuk mengakhiri paceklik gelar juara. Kali terakhir Jerman menjuarai Piala Dunia ialah pada edisi 1990 silam. Selain itu, Jerman juga tak mau terus-terusan menjadi pecundang setelah empat kali lolos ke semifinal secara beruntun.
Namun, Loew kini mewaspadai wasit yang bakal memimpin laga. Dia meminta wasit bersikap netral. Pasalnya, selama ini wasit dituding kerap menguntungkan tuan rumah.
"Saya berharap wasit bisa tampil lugas. Permainan fisik yang terjadi dalam laga Brasil kontra Kolombia berada di atas batas di Eropa," terang Low sebagaimana dilansir laman Sky Sport.
Di sisi lain, Brasil tentu tak mau malu di depan pendukungnya sendiri. Pelatih Brasil, Luz Felipe Scolari juga sudah menyiapkan pemain untuk menggantikan Neymar dan Silva.
Willian disebut-sebut bakal menjadi pengganti Neymar, sementara Dante akan diplot untuk mengisi lubang yang ditinggalkan Silva. Scolari juga bisa bernafas lega karena Luiz Gustavo bakal kembali merumput setelah sebelumnya absen akibat akumulasi kartu kuning.
Scolari juga bakal menjadikan cedera Neymar sebagai sarana untuk mendongkrak semangat para pemain. Big Phil, julukan Scolari berharap, para pemain Brasil tampil trengginas demi memberikan hadiah bagi Neymar.
Selain itu, Brasil juga bakal berusaha mengakhiri kutukan yang sudah berlangsung selama 64 tahun. Saat itu, Brasil yang berstatus tuan rumah dipaksa mengakui ketangguhan Uruguay pada final di Estadio Maracana. Kini Brasil tentu ingin melangkah ke podium juara.
"Kami memiliki pemain yang bisa mengatasi kesulitan ini. Target kami sejak awal sudah jelas: kami ingin ke final," tegas Scolari di laman Samba Foot. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bek Penghancur Karir Neymar Lolos dari Sanksi FIFA
Redaktur : Tim Redaksi