Sepekan, Dua Kapolres Bermasalah di Kalbar Dicopot

Jumat, 13 Juli 2018 – 19:00 WIB
Ilustrasi. Foto: dokumen jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian terus berbenah dalam segala bidang.

Setiap anggota yang dianggap bermasalah, langsung diberi tindakan tegas.

BACA JUGA: Heboh Kantor Polisi Bersama, Kapolres Ketapang Dicopot

Dalam catatan JPNN, dalam sepekan ini, sudah ada dua kapolres di Kalimantan Barat yang dikandangkan ke Polda Kalbar.

Keduanya adalah Kapolres Sanggau yang sebelumnya dijabat AKBP Rachmat Kurniawan dan Kapolres Ketapang yang sempat dijabat AKBP Sunario.

BACA JUGA: Tidak Cuma Dimutasi, Eks Kapolres Sanggau Terancam Dipecat

Untuk AKBP Rachmat, dia dimutasi karena diduga telah melakukan pelanggaran dalam pengelolaan dana pengamanan Pilkada Kalbar.

Rachmat yang dikenal berprestasi itu telah menyunat dana yang seharusnya dialokasikan sebagai uang saku anggota Polri ketika menjaga keamanan pilkada.

BACA JUGA: Karier Eks Kapolres Banggai Bakal tak Secemerlang Dulu

Untuk itu, pada 5 Juli tadi dia langsung dicopot dan digarap Bidang Propam Polda Kalbar.

Pencopotan juga dialami AKBP Sunario. Namun, kasusnya berbeda. Untuk Sunario, dia diduga sengaja menjalani kerja sama dengan kepolisian Tiongkok untuk menjaga keamanan perusahaan asing di sana.

Hal tersebut ditandai dengan adanya plakat bertuliskan kantor polisi bersama dengan bendera Indonesia dan Tiongkok. Dia dicopot hari ini.

Kini, dua perwira menengah itu masih di Polda Kalbar sambil menanti sanksi yang diberikan atas pelanggaran yang dilakukan.

Selain itu, Kapolri juga mencopot Kepala Subdirektorat Kilas Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) Polda Bangka Belitung yang sempat dijabat AKBP Yusuf.

Dia adalah pamen yang menendang ibu-ibu karena diduga melakukan aksi pencurian di tokonya. Kemudian, video penendangan itu viral di media sosial. Dia dicopot dari jabatannya hari ini (13/7).

Kemudian ada juga Kapolres Pangkep, Sulawesi Selatan yang sempat dijabat AKBP Bambang Wijanarko. Dia dimutasi menjadi pamen Polda Sulsel karena diduga berselingkuh dengan polwan yang juga anak buahnya.

Parahnya lagi, dia yang baru tujuh bulan menjadi kapolres itu sudah beristri, dan si polwan selingkuhan telah bersuami polisi juga. Atas ulahnya, dia dicopot pada 6 Juli. (mg1/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencopotan Kapolres Banggai Bukan Karena Bubarkan Pengajian


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler